Mohon tunggu...
Ade Fathurahman
Ade Fathurahman Mohon Tunggu... Guru - Geography Teacher of SMANSA Sukabumi

Pemilik dan Pengelola Blog : https://adefathurahman.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Overcapasity": Kegagalan Menakar Diri (Bagian Kedua)

29 Juni 2023   13:39 Diperbarui: 29 Juni 2023   13:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menegaskan kembali tentang apa yang saya sampaikan pada Bagian kesatu judul ini  bahwa kesluruhan alam semesta  ini Diciptakan Tuhan Yang Maha Pengatur dengan suatu sistem yang sangat  teratur.

Keteraturan di alam semesta (sunnatullaah/ hukum alam) itu muncul dalam berbagai fenomena yang sering membuat kita, orang awam terperangah. Sementara itu para ilmuwan seolah-olah mendapatkan bukti yang bisa dijadikan sarana verifikasi terhadap temuan-temuan ilmiah yang  sebelumnya maaih menimbulkan tanda tanya besar. 

Beberapa temuan para ilmuwan lainnya, kadang menjadi jawaban atas pesan-pesan yang tercantum dalam Firman Tuhan di dalam Kitab Suci. Pada stratifikasi sumber keagamaan selain kitab suci, katakanlah Hadist dalam Islam juga sering memdapatkan penguatan/ legitimasi  ilmiah dari hasil riset para ilmuwan tersebut pads hukum alam ini. 

Contoh pertama untuk hal tersebut bisa kita lihat pad peristiwa kebakaran hutan.di wilayah-wilayah tropis yang terjadi sebagai akibat perilaku manusia yang tidak mengindahkan peringatan para ahli lingkungan tentang kegiatan pertanian, khususnya kegiatan ladang perkebunan yang berdampak pada proses percepatan (mempersingkat waktu) siklus terjadinya fenomena itu dibandingkan, jika proses kebakaran hutan itu berlangsung secara alamiah dan merupakan proses peremajaan bagi hutan itu sendiri. Sebuah perilaku manusia yang digambarkan oleh Firman Tuhan  dalam Quran Surat Al Baqarah, Surat kedua ayat  

Dalam skala yang lebih luas (mengglobal), perilaku manusia yang berdampak serius  pada kehidupan di bumi adalah aktivitas manusia yang memproduksi emisi gas, selain CH4 (metan) dari kebakaran hutan juga CO2 dari asap industri pabrik serta CFC11 DAN CFC12 dari AC dan Sprayer dan Cool cash. Emisi gas yang menciptakan gas rumah kaca di lapisan stratosfer (ozone layer) menggantikan posisi O3 (ozon) yang merupakan pelindung bumi sengatan sinar matahari yang berlebihan. Disinyalir oleh para  ahli lingkungan efek gas rumah kaca ini telah menjadi penyebab utama mencairnya beberapa puncak gunung es di Antartika.

Berlanjut......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun