Oleh : Ade Capri Surya Saputra (Mahasiswa Universitas Airlangga)
Jalur kereta api lintas Madura adalah jalur kereta api yang pernah melayani rute Pulau Madura. Jalur ini memiliki panjang 225 km dan sekarang termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Dahulu, jalur ini beroperasi di bawah kepemilikan Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM) sejak 1897. Sejak dibangunnya jalur kereta api melalui Sukolilo pada 1913, maka dibuatlah Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung, sedangkan Stasiun Kwanyar merupakan stasiun cabang untuk menunjang jalur ini.Â
Selain itu, MdrSM juga melayani transportasi antarmoda lanjutan bersama Staatsspoorwegen, seperti penyeberangan kapal feri Kalianget–Panarukan maupun Kamal–Surabaya untuk menunjang pelayanan kereta api.
Dalam Buku Jarak yang dibuat oleh DKA pada 1950, jalur kereta api ruas Bangkalan–Kwanyar dan Pamekasan–Kalianget tidak tercatat, sementara ruas Kamal–Pamekasan dan Kamal–Bangkalan tercatat. Hal ini kemungkinan terjadi karena jalur kereta api ruas Bangkalan–Kwanyar dan Pamekasan–Kalianget mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang untuk kepentingan perang.Â
Selanjutnya, Rikuyu Sokyuku membuat jalur percabangan dari Stasiun Telang menuju Stasiun Sukolilobaru agar langsung tersambung ke Pamekasan, karena daerah Batuporon—suatu daerah yang dilalui jalur kereta api lintas Kamal–Sukolilo—merupakan kawasan militer khusus yang dijaga ketat, sehingga jalur kereta api ruas Kamal–Sukolilo–Kwanyar ditutup. Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur ini pada tahun 1984.
Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali. Pengaktifan kembali ini direncanakan dimulai dari Kamal–Sumenep saja tidak sampai Kalianget. Pengaktifan ini ditujukan guna mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Baru – baru ini pada awal tahun 2023 Bupati Sumenep, Jawa Timur Achmad Fauzi , S.H., M.H. akan menghidupkan kembali kereta api lintas Madura dari Sumenep – Kamal yang sudah lama mati sejak tahun 1984.
Menurut Fauzi, mengaktifkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura akan menjadi salah satu alternatif jika pemerintah tidak membangun tol Trans Madura. Pendapat tersebut Fauzi sampaikan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat kunjungan ke Sumenep pada awal Februari 2023 lalu.
Aspirasi tersebut juga mendapatkan dukungan penuh dari Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Rizal Wasal. Risal Wasal mengungkapkan pihaknya akan melakukan survei bersama dengan Pemkab Sumenep terkait aset-aset dalam reaktivasi jalur kereta api di Madura. "Sudah ketemu asetnya, baru kita pastikan mana prioritas pembangunannya yang sangat berdampak signifikan untuk percepatan pembangunan di wilayah Madura," tutur Risal.
 Jalur kereta ini menghubungkan Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung. Dalam lampiran Perpres, dana yang disiapkan untuk reaktivasi KA di Madura diprediksi awal hitung-hitungannya sebesar Rp 3,37 T dan bersumber dari BUMN.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI