Beralih ke Televisi Digital itu Keharusan, Bukan Pilihan

Zaman sekarang, sepertinya sudah semakin berkurang jumlah penonton televisi di Indonesia, lebih khususnya di kota-kota. Mengapa? 

Karena sekarang semakin banyak orang yang meninggalkan siaran televisi dan mulai beralih menonton You Tube atau channel media sosial lainnya. Baik untuk keperluan mencari informasi, atau mendapatkan hiburan.

aneka sosial media yang digunakan saat ini (foto dibuat di canva olehku)

Bahkan, sekarang ada kehadiran channel khusus hiburan segala di internet yang dengan sukses menggeser orang dan perlahan mulai mennggalkan channel yang ditayangkan di televisi. 

Dan banyak orang, termasuk aku sih, hehe, yang rela merogoh kocek agar bisa berlangganan dengan channel digital yang menyiarkan aneka hiburan.

Setiap bulan aku harus menyisihkan uang agar bisa meneruskan langganan beberapa channel hiburan seperti NEtflix, Iflix, Viu dan Youtube. Dan hari-hari yang aku lalui berkisar dengan menonton di antara mereka saja. Amat jarang sekali, bahkan nyaris tidak pernah lagi aku menyalakan televisi.

Eh tapi, memasuki bulan Ramadhan ini aku sekeluarga akhirnya menyalakan televisi lagi sih. Kenapa? Tentu saja  karena ingin menunggu adzan maghrib, sekaligus menonton acara-acara yang diputar ketika jelang waktu maghrib tiba atau ketika waktu sahur berlangsung. 

Karena dengan menyalakan televisi ketika sahur ini, kita otomatis jadi tahu kapan waktu imsak tiba dan waktu adzan Shubuh diperdengarkan.

Nah, saat itulah dari running text yang muncul selama acara yang kami saksikan di televisi diputar muncul beberapa kali pemberitahuan bahwa tahun ini adalah saat terakhir untuk beralih ke televisi digital. 

channel berbayar yang menyediakan aneka hiburan (foto dibuat di canva olehku)

Televisi Digital, apa itu?