Supervisi pendidikan mengacu pada proses pemberian layanan dukungan profesional kepada guru dengan tujuan meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan tugas mengelola proses pembelajaran secara efektif dan efisien.Â
Dalam artikel ini kita akan membahas pendekatan model supervisi.
Model supervisi akademik dapat diartikan sebagai acuan yang digunakan oleh kepala sekolah atau pengawas dalam melakukan bimbingan pendidikan.
Pendekatan dalam supervisi pengajaran merupakan layanan dukungan profesional apa pun kepada guru, secara individu atau kelompok, untuk meningkatkan pengajaran dan meningkatkan kurikulum melalui proses yang membutuhkan intuisi, kreativitas, kecerdikan, dan keterampilan mengajar.
Terdapat tiga pendekatan supervisi pembelajaran yaitu pendekatan direktif, kolaboratif dan non direktif.
A. Pendekatan Supervisi
1. Pendekatan Supervisi Pembelajaran Direktif (Langsung)
Pendekatan direktif untuk menasihati akademik adalah cara untuk menangani masalah segera. Guru memberikan instruksi secara langsung, sehingga wajar saja pengaruh perilaku guru lebih dominan. Pendekatan pengajaran mengajar adalah proses tatap muka antara guru dan guru yang membahas masalah pengajaran dan mencoba untuk melakukannya. Tujuan panggilan adalah untuk membantu.
2. Pendekatan Supervisi Pembelajaran Non-Direktif (Tidak Langsung)
Pendekatan non-direktif (tidak langsung) mengacu pada cara menangani masalah yang pada dasarnya tidak langsung. Perilaku supervisor tidak secara langsung mengatasi masalah, tetapi ia terlebih dahulu mendengarkan secara aktif apa yang dikatakan guru. Karena pribadi guru sangat dihargai, jumlahnya lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dihadapi guru. Guru menyajikan masalah. supervisor mencoba untuk mendengarkan dan memahami apa yang dialami.
3. Pendekatan Supervisi Pembelajaran Kolaboratif