Surabaya sebagai kota metropolitan terus menunjukkan perkembangan positif dalam membangun budaya tertib berlalu lintas. Kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan, baik di perlintasan kereta maupun di lampu lalu lintas (traffic light), menjadi bukti bahwa kedisiplinan semakin mengakar. Momen seperti pengendara yang berhenti dengan tertib menunggu kereta lewat atau menanti lampu hijau di persimpangan jalan mencerminkan bahwa Surabaya semakin maju dalam hal keselamatan berkendara.
Kesadaran di Perlintasan Kereta dan Traffic Light
Bentuk Kedisiplinan Masyarakat yang dapat dibuktikan dalam berkendara dijalan tanpa perlu diawasi atau dipantau oleh petugas yang terkait dengan lalulintas dan perlintasan dilakukan dengan sukarela atas kesadaran sendiri dan bersama sama selaku anggota masyarakat tanpa membedakan lapisan dan status.
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemukan pengendara yang tidak sabar, menerobos palang perlintasan atau bahkan traffic light. Namun, semakin banyak warga yang memahami bahwa menaati aturan bukan hanya demi menghindari sanksi, tetapi juga demi keselamatan bersama.
Dalam gambar yang menjelaskan para masyarakat pengendara motor yang berhenti dengan rapi di perlintasan kereta serta di traffic light, terlihat bagaimana budaya tertib semakin diterapkan. Penggunaan helm, posisi kendaraan yang sejajar, dan kesabaran menunggu adalah hal sederhana yang memiliki dampak besar dalam menciptakan jalanan yang lebih aman dan tertib.
Infrastruktur Lalu Lintas  & Kesadaran Kolektif dalam Menciptakan Ketertiban
Peran pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai—seperti palang perlintasan otomatis, traffic light yang jelas, serta rambu-rambu yang mudah dipahami—sangat mendukung budaya tertib berlalu lintas. Selain itu, adanya petugas yang mengawasi serta edukasi yang terus dilakukan semakin mendorong masyarakat untuk disiplin. Kesadaran kolektif bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama juga membuat semakin banyak pengendara mematuhi aturan dengan sukarela.
Jalan yang bagus dan mulus tanpa lubang dan tambalan yang tidak rata adalah dambaan semua pengendara agar tidak jatuh saat berkendara menjadi kewajiban pemerintah kota untuk memenuhinya, selain rambu lalu lintas dan petunjuk jalan yang memandu mereka yang melintasinya agar tidak tersesat atau salah jalan juga bagian dari hal tersebut dan paling akhir lampu lalu lintas harus ada disetiap persimpangan jalan agar tidak terjadi kekacauan dan macet di tempat tersebut.
Masyarakat harus ikut aktif mendukung semua aturan yang berlaku saat berlalulintas, karena tanpa itu sebagus apapun yang dibuat oleh pemerintah pada akhirnya hanya sia-sia dan tidak akan berdampak apapun. Saling mengingatkan dan menghimbau walau bukan petugas ataupun aparat yang ditunjuk oleh pemerintah adalah hal yang harus selalu dilakukan, sebaliknya yang dihimbau harus berbesar hati menerimanya dengan tujuan untuk kebaikan semua warga masyarakat.
Tertib Berlalu Lintas Adalah Cermin Kota yang Maju
Kedisiplinan dalam berlalu lintas bukan sekadar kewajiban, tetapi juga refleksi dari tingkat kesadaran dan kepedulian sosial. Ketika pengendara berhenti dengan tertib di traffic light atau di perlintasan kereta, mereka tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga pengguna jalan lain. Surabaya yang semakin berkembang akan semakin nyaman jika warganya menjadikan ketertiban sebagai kebiasaan.
Hal yang baik dalam kehidupan di kota besar Surabaya bisa menjadi contoh dan ditirukan oleh masyarakat di daerah lainnya, menjadikan cermin yang bisa dibanggakan dan diceritakan sampai generasi yang akan datang dan harus tetap dipertahankan oleh siapapun yang tinggal dikota kita yang tercinta.