Salah satu jalur pelayaran tersibuk dan strategis di Indonesia adalah Selat Makassar, yang menghubungkan Laut Sulawesi dengan Laut Jawa. Â Meskipun aktivitas kapal sangat padat di perairan ini meningkatkan ekonomi negara, tumpahan minyak juga lebih mungkin terjadi karena kebocoran pipa, kecelakaan kapal tanker, atau pembuangan limbah minyak ilegal. Tumpahan minyak dapat mencemari laut, merusak terumbu karang, ekosistem, dan kehidupan masyarakat pesisir.
Untuk mencegah kerusakan besar pada lingkungan, sangat penting untuk mendeteksi tumpahan minyak segera. Â Namun, pengawasan konvensional memiliki beberapa keterbatasan, terutama karena cuaca dan luasnya area yang harus diawasi. Â Solusi yang efektif datang dari teknologi satelit penginderaan jauh, terutama Sentinel-1 yang dilengkapi dengan sensor Aperture Radar Synthetic (SAR), karena mereka mampu merekam permukaan laut tanpa terpengaruh oleh waktu atau cuaca.Â
Artikel ini membahas penggunaan teknologi ini untuk mendeteksi tumpahan minyak secara dini di Selat Makassar, membahas metode analisis, hasil pemantauan, masalah, dan kemungkinan pengembangan ke depan untuk menjaga kelestarian laut Indonesia. Sentinel-1 dapat mendeteksi perubahan karakter permukaan laut yang disebabkan oleh lapisan minyak.
1. Latar Belakang dan Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tumpahan Minyak di Selat Makassar:Â
Selat Makassar adalah jalur pelayaran strategis yang digunakan oleh ribuan kapal setiap tahun, termasuk kapal kargo, tanker minyak, dan kapal pengangkut. Â Padatan ini meningkatkan risiko tumpahan minyak, yang dapat berasal dari kebocoran pipa bawah laut, kecelakaan kapal, atau pembuangan limbah minyak secara ilegal oleh kapal yang melintas. Â Karena minyak dapat mengkontaminasi air laut, merusak terumbu karang, dan mengancam keberlangsungan hidup banyak spesies biota laut, tumpahan minyak sangat merusak lingkungan. Â
Selain itu, pencemaran ini berdampak negatif pada industri pariwisata dan sektor perikanan, yang merupakan sumber pendapatan masyarakat pesisir. Â Oleh karena itu, sistem deteksi dini sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih besar dan kerusakan yang sulit diperbaiki. Â Teknologi satelit penginderaan jauh seperti Sentinel-1 sangat penting sebagai alat pemantauan dalam konteks ini karena mereka tidak hanya cepat dan efektif tetapi juga dapat mencapai wilayah yang luas dan sulit dijangkau secara langsung.Â
2. Teknologi Satelit Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Sentinel-1:Â
Sentinel-1 adalah satelit radar aktif yang diluncurkan oleh European Space Agency (ESA) sebagai bagian dari program Copernicus. Berbeda dengan teknologi penginderaan optik, SAR menggunakan teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR), yang memiliki kemampuan untuk mengambil gambar permukaan bumi tanpa terpengaruh oleh cuaca, baik siang atau malam. Â Dengan satu lintasan satelit, radar ini dapat menangkap data dengan resolusi spasial hingga 10 meter dan mencakup area hingga 250 km.
Karena minyak mengubah sifat permukaan laut, terutama mengurangi kekasaran gelombang air, kemampuan SAR ini sangat berguna untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut. Tumpahan minyak dapat muncul sebagai area gelap atau backscatter yang rendah pada gambar radar. Â Teknologi ini memungkinkan pemantauan wilayah laut yang konsisten dan cepat, mengurangi ketergantungan pada pengamatan langsung yang seringkali lambat dan terbatas.Â
3. Metode Adaptive Threshold dan Tantangan Deteksi Tumpahan Minyak:Â