HIDUP di kota membuat segalanya jadi mudah. Apapun ada. Tersedia juga lengkap. Lebih-lebih kalau hanya Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Semua merek. Nyaris ada.Â
Tetapi, apa jadinya kalau tiba-tiba harus hidup di pedalaman. Dipindah tugaskan. Mendadak. Tanpa ada pemberitahuan sebulan atau sepekan sebelumnya.Â
Apa tak puyeng?
Apalagi bila punya bisnis yang baru dirintis. Belum diatur sana sini. Lebih-lebih belum dilegasikan. Yah, sakit pala berbie.Â
Saya merasakan itu. Punya bisnis dan baru dirintis. Nyaris tutup. Beruntung bisa diselamatkan.Â
Awalnya saya ragu. Hidup di sini. Di Kabupaten Enrekang ini. Yang masih wilayah Sulawesi Selatan ini. Bisnis ini mampu bertahan.Â
Yah, namanya juga toko online. Sangat bergantung pada jaringan internet. Lebih-lebih mesin ATM. Yang sewaktu-waktu menjelma bak dewa penyelamat. Bila kuota habis. Pulsa habis.Â
Dan terjadilah apa yang saya takutkan itu. Baru-baru ini. Pekan lalu. Senin, 8 Juli. Di toko online saya ini, ada orderan masuk. Alhamdulillah.Â
Namun, saya sedikit panik saat hendak memprosesnya. Mobile banking yang selama ini sering saya pakai untuk bertransaksi tak bisa diakses. Mobile Banking BNI juga BRI saya.Â