Mohon tunggu...
Addelia Putri Arianty
Addelia Putri Arianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah Pantaskah Menjadi Seorang Guru?

26 Maret 2024   10:41 Diperbarui: 26 Maret 2024   10:49 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis saat ini sedang menempuh Pendidikan di salah satu Universitas yang ada di Semarang, dan penulis mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang sekarang berada di semester 6. Ketika penulis masih di usia SD, penulis pernah memiliki cita-cita menjadi seorang guru, karena di lingkungan keluarga penulis banyak yang bekerja menjadi guru, dan penulis berfikir bahwa menjadi guru itu mudah dan menyenangkan. Awalnya penulis mengira bahwa masuk ke jurusan ini suatu hal yang tidak sulit, karena hanya dengan mengajar pelajaran anak SD saja. Tetapi, setelah melewati berbagai macam mata kuliah, untuk menjadi calon guru SD bukanlah sesuatu yang mudah. Karena, seorang calon guru SD tidak hanya belajar mengenai pelajaran anak SD saja, namun butuh banyak sekali skill atau keterampilan yang dibutuhkan sebelum kita terjun menjadi seorang guru yang sesungguhnya. Untuk menjadi calon guru SD yang profesional perlu mempelajari dan mengenal karakter dari peserta didik, selain itu guru juga perlu mempelajari tentang keterampilan dasar mengajar. Hal tersebut sangat diperlukan, karena untuk dapat menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter maupun kebutuhan dari peserta didik.

Menurut pepatah jawa, bahwa guru itu merupakan akronim dari digugu dan ditiru. Digugu sendiri bermakna bahwa perkataan dari seorang guru bisa dipertanggungjawabkan atau dapat dipercaya oleh peserta didik, sedangkan ditiru bermakna bahwa guru menjadi panutan yang akan dicontoh peserta didik. Guru juga harus memiliki sikap yang positif dan bertindak obyektif, serta tidak melakukan diskriminasi terhadap agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan status social. Apabila seorang guru tidak mencontohkan perilaku yang baik, maka hal itu pula akan dicontoh oleh peserta didiknya, karena di usia anak SD masih banyak anak yang belum dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang kurang baik. Bahkan anak di usia SD lebih percaya dengan apa yang dikatakan atau dicontohkan oleh gurunya yang ada di sekolah daripada orang lain. Sehingga guru tidak hanya sekedar mengajar materi pelajaran saja, melainkan juga harus membentuk karakter yang baik untuk peserta didik, khususnya pada anak SD.

Dengan berkuliah di jurusan PGSD, penulis belajar tentang seluk beluk menjadi seorang guru yang profesional. Untuk menjadi seorang guru yang profesional harus mengerti tugas, fungsi maupun perannya seperti apa. Setelah itu, sebelum menjadi guru, tentunya seorang calon guru harus memahami kompetensi-kompetensi apa yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kemudian, keterampilan dasar mengajar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru pula. Kali ini, penulis akan menjelaskan secara singkat mengenai hal-hal yang ada diatas. Pertama, mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh guru terdiri dari kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

  • Kompetensi kepribadian
  • Kompetensi kepribadian merupakan keterampilan utama seorang guru.Kemampuan seseorang dalam menunjukkan kompetensi kepribadian dapat dipengaruhi oleh sifat kedewasaan, kebijaksanaan, dan kewibawaannya; integritas pribadi; nilai-nilai etika; dan sifat-sifat teladan yang baik bagi peserta didik.
  • Kompetensi pedagogik
  • Kompetensi pedagogik mengacu pada bakat guru dalam memahami siswa, merancang rencana pengajaran yang efektif, membina siswa melalui pengembangan, dan mengukur hasil belajarnya.
  • Kompetensi sosial
  • Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru, siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
  • Kompetensi profesional
  • Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara lebih luas dan mendalam. Meliputi penguasaan materi kurikulum mata pelajaran dan substansi keilmuan yang meliputi materi pembelajaran serta penguasaan struktur dan metodologi keilmuan.

Yang kedua, keterampilan dasar mengajar yang perlu dikembangkan oleh guru meliputi:

  • Keterampilan bertanya
  • Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan mendorong interaksi di kelas.
  • Keterampilan memberikan penguatan
  • Membantu siswa mengembangkan perilaku baik atau buruk berulang kali.
  • Keterampilan mengadakan variasi
  • Gunakan berbagai teknik pengajaran untuk memulihkan dan mempertahankan fokus siswa.
  • Keterampilan menjelasan
  • Dapat menjelaskan materi dengan efektif dan mudah sehingga siswa dapat memahaminya.
  • Membimbing kelompok diskusi kecil
  • Membantu siswa mempelajari konsep atau memecahkan masalah melalui interaksi sosial.
  • Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran
  • Membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dan memperkenalkan kembali pelajaran yang bermanfaat.
  • Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan Pendidikan
  • Mampu menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan secara efektif.
  • Keterampilan mengelola kelas
  • Mengelola kelas dapat digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran yang optimal bagi peserta didik.

Dengan mempelajari hal-hal tersebut, penulis berharap dapat menjadi seorang guru yang profesional, mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dan mampu menjadi panutan bagi peserta didik.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun