Mohon tunggu...
Adam Krisna
Adam Krisna Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Judi Online Menurut Teori Aktor Jaringan Bruno Latour

31 Oktober 2023   19:23 Diperbarui: 31 Oktober 2023   20:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adam krisna / 22107020038

Perkembangan serius perjudian online di Indonesia belakangan ini menjadi masalah serius. Meskipun dilarang secara hukum, popularitas perjudian online terus meningkat, dengan berbagai situs web ilegal yang tetap aktif dan menarik minat masyarakat untuk terlibat dalam berbagai bentuk perjudian, mulai dari taruhan olahraga hingga permainan kasino. 

Saya sendiri memiliki beberapa teman yang terlibat dalam perjudian online, dan seringkali melihat orang lain bermain judi online di tempat umum seperti restoran, yang membuat saya khawatir melihat bagaimana perjudian ini mengganggu kehidupan dan fokus mereka. Terkadang, teman-teman saya bahkan mengorbankan waktu dan uang yang berlebihan untuk perjudian, mengesampingkan tanggung jawab akademis dan aktivitas positif lainnya.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah sedang berupaya keras untuk menutup situs judi online dan menindak tegas para influencer yang mempromosikan atau memfasilitasi perjudian online. Menteri Budi Arie Setiadi telah menegaskan kerjasama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan penyedia layanan telekomunikasi seluler guna mencegah penyebaran konten perjudian online. 

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat partisipasi luas masyarakat dalam perjudian online, termasuk jutaan orang yang terlibat dalam permainan judi online dengan jumlah taruhan kecil, mayoritas berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, termasuk pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, dan pegawai swasta.

Teori aktor-jaringan dari Bruno Latour merupakan konsep sosiologi yang menekankan peran jaringan sosial dan interaksi kompleks antara aktor-aktor manusia dan non-manusia dalam membentuk realitas sosial. Dalam konteks perjudian online yang semakin meluas di Indonesia, teori ini dapat memberikan pandangan yang berharga tentang dinamika sosial yang memengaruhi penyebaran dan pertumbuhan perjudian online di masyarakat.

Teori aktor-jaringan Bruno Latour memberikan wawasan yang berharga terkait penyebaran perjudian online di Indonesia. Dalam teori ini, perhatian diberikan pada interaksi kompleks antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, penyedia layanan telekomunikasi, influencer, dan masyarakat, yang membentuk jaringan kompleks yang memfasilitasi praktik perjudian online. Dengan pendekatan ini, kita dapat memahami peran penting dari setiap elemen dalam ekosistem perjudian online, mulai dari para pengguna dan penjudi hingga penyedia layanan internet dan pihak berwenang yang berusaha menangani permasalahan tersebut. 

Teori ini juga menyoroti bagaimana interaksi antara individu, teknologi, dan lembaga membentuk lanskap yang kompleks, termasuk tingginya partisipasi masyarakat dalam praktik perjudian online. Dengan menggunakan kerangka kerja teori aktor-jaringan Bruno Latour, kita dapat mengidentifikasi keterkaitan yang memainkan peran sentral dalam mempertahankan eksistensi perjudian online, sambil juga mempertimbangkan cara-cara untuk memengaruhi dinamika jaringan tersebut guna mengurangi dampak negatif perjudian online di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun