Sukoharjo, Pada Hari Minggu , 26 Januari 2025 ,Dalam era digitalisasi yang terus berkembang, penggunaan sistem pembayaran non-tunai menjadi solusi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan transaksi. Menyadari pentingnya hal ini, mahasiswa Administrasi Bisnis, Adam Budiansyah, mengadakan edukasi mengenai penerapan QRIS bagi UMKM di Desa Gupit, Kabupaten Sukoharjo.
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu para pemilik kios dan toko kecil memahami serta menerapkan sistem pembayaran digital berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Dengan adanya QRIS, diharapkan pelaku UMKM dapat memberikan opsi pembayaran yang lebih praktis dan aman bagi pelanggan, serta meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan perbankan digital.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan oleh Adam Budiansyah mengenai manfaat QRIS dalam mendukung pertumbuhan bisnis, seperti kemudahan dalam pencatatan transaksi, peningkatan keamanan keuangan, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan usaha. Dalam sesi ini, Adam menjelaskan bagaimana cara mendaftarkan QRIS, menggunakannya dalam transaksi harian, serta cara mengintegrasikan dengan aplikasi pembayaran yang tersedia.
Para peserta, yang terdiri dari pemilik kios dan toko kecil di Desa Gupit, terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan. Banyak di antara mereka yang masih menggunakan sistem pembayaran tunai dan merasa kesulitan dalam mengelola uang kembalian serta mencatat pemasukan harian secara akurat. Dengan adanya edukasi ini, mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya digitalisasi dalam sistem pembayaran.
Salah satu peserta, Bu Sri, pemilik warung Mie ayam  di Desa Gupit, mengungkapkan bahwa sebelumnya ia kurang memahami manfaat dari QRIS. Namun setelah mengikuti pelatihan, ia merasa lebih percaya diri untuk menerapkannya di tokonya. "Dulu saya pikir pembayaran digital itu ribet, tapi ternyata sangat mudah dan membantu usaha saya dalam mencatat transaksi lebih rapi," ujar Bu Sri.
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan praktik langsung dalam mengunduh dan mengaktifkan QRIS melalui aplikasi perbankan digital. Peserta diajak untuk mencoba melakukan transaksi menggunakan QRIS, sehingga mereka dapat memahami prosesnya secara langsung.
Di akhir acara, Adam Budiansyah berharap bahwa edukasi ini dapat menjadi langkah awal bagi UMKM di Desa Gupit untuk beradaptasi dengan teknologi digital dalam sistem pembayaran. Dengan penerapan QRIS, diharapkan pelaku usaha kecil dapat lebih siap menghadapi era digital serta memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam bertransaksi.
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana peserta dapat menyampaikan kendala dan mendapatkan solusi dari narasumber. Dengan semangat digitalisasi, UMKM Desa Gupit kini siap melangkah menuju masa depan yang lebih modern dan efisien!
Harapan: