Mohon tunggu...
Aditya Dwiki
Aditya Dwiki Mohon Tunggu... Konsultan - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Superman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cita Mulia Wujudkan Anak Indonesia Gemar Baca

15 September 2021   23:56 Diperbarui: 16 September 2021   00:04 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gemuruh suara anak-anak terdengar ramai sore hari di Gang Tembok Lor III, Kampung Tembok, Kelurahan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur.

Riuh suara anak-anak itu bukan sedang berada di wahana bermain atau mall mewah. Mereka di Taman Baca Tembok Lor III.

Di Taman Baca Tembok Lor III, canda anak-anak itu tetap membuncah. Ada yang saling sembunyikan buku kawannya, yang usil ketika sahabatnya serius membaca, yang bermain tebak-tebakan pengetahuan dan lainnya.

Sore hari itu menjadi 'kemilau cahaya' melihat semangat anak-anak membaca serta bermain. Taman Baca Tembok Lor III seperti istana megah sebab tak menjadi ruang hampa

Taman Baca Tembok Lor III jadi arena yang mengasyikkan. Buku-buku yang terlonggok di taman baca menjadi sahabat anak-anak di sana.

Bergeliatanya suasana edukasi di Taman Baca Tembok Lor III tecipta berkat kerja tulus Bripka Sugeng, seorang Abdi Bhayangkara yang bertugas di Polsek Bubutan.

Ia yang menginisiasi terwujudnya Taman Baca Tembok Lor III. Niat tulus Pak Sugeng ingin mencerdaskan generasi penerus bangsa disambut baik pengurus RT setempat.

Berdirilah: Taman Baca Tembok Lor III meski hanya bangunan sederhana dikelilingi dinding dari baja seng dan beralas karpet terpal.

Seperti sore itu, Pak Sugeng belum sampai di taman baca. Ia baru turun dari motornya kemuian berjalan santai sambil berbincang dengan dua orang bapak-bapak lainnya.

Tetapi: sebagian anak-anak langsung berhamburan menghampirinya. Menarik-narik tangannya. Ada yang memeriksa tubuhnya. Ada yang cerewet bertanya ingin mengetahui apakah Pak Sugeng membawa 'teman akrab' mereka: buku bacaan baru.

Wajah Pak Sugeng yang meneduhkan pun menyambut anak-anak itu dengan riang hati. Pak Sugeng yang sore itu berbaju bebas, membuka tasnya seraya mengeluarkan beberapa buku. Anak-anak itu bersorak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun