Kabinet Kerja Jokowi segera memasuki babak kedua. Lima tahun pertama sudah dilalui dengan segala plus-minusnya.
Pada 20 Oktober 2019 mendatang, Jokowi dan KH. Ma'ruf Amin dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Setelah itu, tentu agendanya membentuk kabinet yang akan membantu presiden dalam menjalankan amanah kekuasaan yang sudah dimandatkan oleh rakyat Indonesia melalui pemilu.
Dan tentu, para pembantu presiden terdahulu akan segera menerima "rapot" dari masyarakat. Tentu ada yang mendapat nilai memuaskan, dan kurang.
Pada kesempatan ini, cermat punulis salah satu kementerian yang dirasa memperoleh "rapot" memuaskan adalah Kementerian Pertahanan yang dikomandoi langsung oleh Ryamizard Ryacudu.
Tidak asal nilai loh, ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan atas apa yang telah dilakukan Menhan selama ini.
Seperti contoh ungkapan tegas yang kerap dilontarkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Sering disampaikannya di berbagai kesempatan, ke media atau forum-forum tertentu.
Dan perlu dicatat ketegasan Menteri Ryamizard ini bukan hanya 'lip service'.
Serta sebagai seorang yang pernah ditempa sebagai prajurit TNI dan sosok nasionalis, Menteri Ryamizard punya strategi melawan ideologi lain di luar Pancasila.
Dan hal seperti itu adalah keunggulan Menteri Ryamizard. Lebih menjadi istimewa sebab Menteri Ryamizard mampu menyiapkan strategi yang 'halus' tapi ampuh 'membunuh musuh'.
Program-program penanaman Bela Negara dan penguatan makna Pancasila juga dirasa terlaksana dengan optimal.