Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun kedua di Indoensia, pasien Covid-19 mengalami lonjakan yang cukup tinggi selama dua bulan terakhir. Hal tersebut membuat pemerintah mengambil kebijakan PPKM (pemberlakuan Pembatasa Kegiatan Masyarakat). Hampir seluruh kabupaten menerapkan kebijakan PPKM. Banyak masyarakat mengalami kerugian yang sangat besar terutama sektor ekonomi.
Di kabupaten Jember cukup banyak wirausaha masyarakat yang terdampak pandemi, mulai dari tenaga kerja yang mengundurkan diri, penjualan yang menurut, susahnya mencari bahan olahan dan turunya permintaan konsumen yang lebih mementingkan kebutuhan pokok.
Oleh karena itu mahasiswa Universitas Jember yang sedang menjalankan KKN Back to Village 3 yaitu Adika Pradhani memberikan pengabdian kepada salah satu masyarakat wirausaha di desa Kebonsari keluarahan Sumberdandang. Adika membantu proses produksi kripik pisang yang diberi nama "Kripik Pisang Oma Grimik" dalam proses produksi dan pengemasan produk. Adika membantu menjual barang-barang melalui media sosial dan memasarkanya kepada masyarakat menggunakan logo yang diperbarui dengan lebih menarik. Dengan demikian konsumen akan lebih tertarik pada produk yang nantinya di iklan kan.
"Di masa covid-19 ini turun hasil penjualnya, ya karena banyak toko-toko yang saya stok produk saya tidak bisa buka full. Toko bukanya cuma setengah hari. Hal itu yang buat dagangan saya juga menurun" ujar Pak Sugiarto
"Saya dulu sebenarnya sudah pernah menjual produk saya di facebook, di Instagram. Tapi ya begitu, kebanyakan orang cuma tanya-tanya aja dan gk jadi beli. Apa lagi sekarang hp saya dipakai anak saya jadi susah kalo mau jual online begitu" tutur Pak Sugiarto
Dengan pernyataan tersebut Adika ingin membuat desain yang lebih informatif, agar pembeli tidak bertanya-tanya lagi dan mantap jika ingin membeli produk. Adika berharap dengan adanya KKN ini banyak dari wirasusaha terbantu ekonoominya.
