Pada bula febuari-maret 2024 Kami melakukan Observasi daan wawancara mendalam kepada penerima bantuan sosial yang ada dikelurahan kota baru dengan mengunjungi rumah bapak Fu Jan Koi Als Sugianto yang sudah berusia 52 tahun, seorang warga yang tinggal diKelurahan kota baru, Kecamatan Pontianak selatan, kota Pontianak.Â
Bapak Fu Jan Koi Als Sugianto adalah seorang pedagang makanan di jalan gajah mada dengan pendidikan terakhir tidak tamat SD, tinggal bersama istri dan tujuah anaknya di sebuah rumah petak sederhana, yang sudah disewa selama kurang lebih 20 tahun, yang berdinding tembok Sebagian sebagai pemisah dengan tetangga kontrakan dan berdinding triplek untuk pemisah ruang tamu, kamar serta ruang dapur. Rumah sewa bapak Fu Jan Koi Als Sugianto, beratapkan seng dan berlantaikan kayu. Rumah tersebut memiliki lebar 8 meter dan panjang 12 meter dengan lebar tanah 8 serta Panjang 16 meter.
Dalam keluarga bapak Fu Jan Koi Als Sugianto terdapat empat anaknya yang membantu perkerjaan bapak Fu Jan Koi Als Sugianto dalam keseharian, dimana empat anaknya tersebut sudah tamat SMA semua. Menurut keterangan dari istri bapak Fu Jan Koi Als Sugianto keempat anaknya tersebut tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dikarenakan keterbatasan biaya dan terdapat 3 anaknya yang masih duduk dibangku sekolah.Â
Anak bapak Fu Jan Koi Als Sugianto yang kelima sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri serta untuk anak yang keenam dan ketujuh sedang menempuh Pendidikan di Sekolah Dasar Swasta. Sementara istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengantar jemput anaknya sekolah dan melakukan pekerjaan rumah.
Dalam perbincangan kami lebih lanjut, kami mengetahui bahwa bapak Fu Jan Koi Als Sugianto dan keempat anaknya memiliki total pendapatan bulanan sekitar Rp 4.000.000 s/d Rp 5.000.000 untuk bersihnya dari hasil berdagang yang dikelolanya dengan keempat anaknya. Namun, dengan pengeluaran harian sebesar Rp 300.000 untuk kebutuhan sehari-hari, beliau harus memikirkan dengan cermat pengeluaran yang dikeluarkan setiap harinya. Selain itu, keluarga bapak Fu Jan Koi Als Sugianto memiliki delapan anggota keluarga yang tinggal dalam rumah tersebut serta empat tanggungan. Mereka makan tiga kali sehari dengan menu sederhana. Air minum keluarga ini berasal dari air galon dan untuk sumber air mencuci dan mandi mengunakan air PADM. Untuk memasak, bapak Fu Jan Koi Als Sugianto menggunakan bahan bakar gas elpiji tiga kg yang disubsidi pemerintah.
Kodisi rumah bapak Fu Jan Koi Als Sugianto sudah sangat tua. Lantai wc masih mengunakan kayu dan langit-langit rumah sebagian masih menggunakan triplek lama serta tempat mencuci dan mandi menggunakan kayu dalam kondisi yang sudah rapuk. Sebenarnya rumah yang di sewa oleh bapak Fu Jan Koi Als Sugianto hanya satu pintu saja. Namun karena tetangga yang tinggal disebelah bapak Fu Jan Koi Als Sugianto pindah ke desa kapur dan masih ada sisa sewanya enam bulan lagi jadi dia menyuruh bapak Fu Jan Koi Als Sugianto dan keluarga untuk menempatinnya. Sehingga pada awalnya terdapat hanya 4 ruangan , yaitu ; ruang tamu 1, ruang kamar 2 dan ruang dapur 1, kini terdapat 2 pintu serta 8 ruangan setelah tetangganya pindah.
Untuk penerangan, rumah menggunakan listrik dari PLN dengan 450 watt. Dalam rumah mereka terdapat beberapa barang elektronik seperti 8 buah HP, 1 buah kipas angin dan 1 kulkas serta terdapat 3 motor dengan tahun motor 2009, 2012 dan tahun 2018 Â yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam berdagang dan untuk mengantar jemput anaknya bersekolah. Keluarga bapak Fu Jan Koi Als Sugianto juga memiliki akses yang mudah ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan namun menurut keterangan istrinya, mereka mendapatkan kartu BPJS dari pemerintah tetapi jarang digunakan dan selama ini banyak melakukan pengobatan ke rumah sakit atau ke dokter umum.
Keluarga bapak Fu Jan Koi Als Sugianto setiap 3 bulan sekali dan sudah 5 tahun terakhir mendapatkan bantuan sosial berupa PKH sebesar Rp 1.200.000 untuk keluarga dengan anak usia sekolah.  Dengan adanya bantuan ini dapat membantu keluarga bapak Fu Jan Koi Als Sugianto dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Dari keluarga bapak fu jan koi kami melihat semua anaknya yang lulus SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dengan alasan tidak ada biaya.  Walaupun dengan adanya bantuan PKH untuk kategori sekolah, tetapi itu tidak dapat membantu untuk biaya ke perguruan tinggi dan kami mendapatkan informasi juga bahwa keluarga tersebut tidak mengetahui bahwa adanya beasiswa untuk orang tidak mampu yaitu beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) padahal ditengah perkotaan.  Dengan ini kami berharap dinas dan kementrian terkait dapat mesosialisasikan dengan berkala  ke sekolah-sekolah swata dan negeri terkait bantuan sosial maupun Pendidikan, terutama pada sekolah dipelosok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H