Kisah penanam bibit pohon adalah adalah gambaran seseorang yang hidup dengan visinya masing-masing. Visi hidup akan berpengaruh pada sikap dan cara kita menjalani hidup.
Semakin jauh dan luas visi hidup seseorang, semakin ia akan hidup dengan semangat yang besar dan harapan yang tinggi.
Sebaliknya, visi hidup yang pendek dan sempitl akan membuat dia bersikap sesempit dan sependek visi hidup kita.
Saya ingin menjadikan kisah di atas dalam konteks program penanaman pohon yang sangat gencar di negeri kita. Menanam pohon yang dilandasi dengan filosofi yang dalam visi yang jauh akan berbeda hasilnya dengan sekedar menanam untuk tujuan jangka pendek.
Orang yang menanam pohon dengan harapan terbangunnya kehidupan baru yang lebih baik tentu akan memilih bibit terbaik, memilih lokasi tanam paling sesuai, menanam dengan cinta dan harap serta merawatnya dengan penuh keceriaan.
Semangat memelihara bibit pohon yang dirawat semakin kuat karena dorongan misi suci untuk mendapat ganjaran terbesar dari Tuhan berupa taman di surga.
Seseorang yang telah memulai kerja untuk menggapai visi yang jauh dan luas takkan pernah bisa dihentikan oleh kematian, tempat dan sosok pada zamannya.
Orang yang berjuang untuk visi yang jauh dan luas akan menginspirasi banyak orang untuk ikut melanjutkan, menyebarkan dan melestarikannya.
Bila program penanaman pohon di negeri kita punya visi yang menembus batas zaman, saya yakin pemandangan indah akan terhampar di lingkungan kita. Kehidupan baru karena terbangunnya hutan yang lebih baik dan lestarinya hutan yang sudah ada membuat hidup lebih indah dan sejuk.
Bencana lingkungan akibat rusaknya pohon dan hutan semakin jauh dari kehidupan kita. Dengan kesadaran penuh semua orang merawat pohon dengan riang dan semangat.