Dasar kau "cocot kencono"
Salah satu sindiran menggunakan nama agen bus Pahala Kencana. Sindiran yang berarti banyak omong, gak berhenti berbicara seperti bus Pahala Kencana.
Naik bus itu nikmat, nikmat sekali menurut saya. Ini kisah waktu masih menjadi pelajar di kota Malang di mana selalu PP (Pulang-Pergi) setiap pekan menggunakan bus.Â
Saking nikmatnya, tidak sampai 10 menit jalan seringnya saya sudah pulas tertidur. Perkuliahan saya mengambil kelas Sabtu dan Minggu atau kelas karyawan.
Ketimbang naik motor, naik bus merupakan alat transportasi yang lebih sering saya gunakan untuk pergi ke Kota Malang. Selain disupirin, biayanya juga lebih murah daripada motor.
Hitung-hitungan ongkos bus bisa menghemat 2 kali lipat lebih. Jika naik motor dari Surabaya ke Malang bisa menghabiskan 40 ribu rupiah, sedangkan naik bus hanya 15 ribu (ekonomi lah, irit) + angkot ke kosan 3 ribu. Lumayan kan lebihnya buat beli nasi Lengko pak Sukirman 4 porsi lengkap dengan gorengannya.
Kenikmatan yang paling hakiki adalah tidur pulas sampai kampus badan seger meskipun muka sedikit berminyak. Naik motor mana bisa sambil tidur, belum acara bokong panas, kelamaan duduk di jok. Setiap lampu merah mendekati Malang mesti berhenti sambil berdiri sambil bilang... Alhamdulillaaah.
Ketika UAS, UTS, maupun hendak presentasi naik bus merupakan keuntungan tersendiri. Di tengah kesibukan bekerja, tentu waktu belajar di bus untuk persiapan ujian sangat berguna. Meskipun terkadang pilihan membaca dan menulis repek'an di bus membuat mabok. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya pernah muntah sesampai di terminal karena kegiatan ini.
Teman sekamar kosan saya pernah curhat persoalan alat transportasi mahasiswa;
"Enak si anu naik mobil, dengerin MP3 sambil menikmati perjalanan ke kampus, bawa cewek lagi", ucapnya.Â