   Penulis merasa sangat bersyukur masih berada dalam kondisi yang sehat dan fit alias baik-baik saja sampai pertengahan Ramadan ini. Meski beberapa kali sempat alami gangguan pencernaan, tapi semua bisa diatasi dengan persiapan diri menjalani pola hidup sehat. Berikut aku bagikan seperti apa cara menjaga mental yang sehat dan fisik yang fit supaya ibadah Ramadan tahun ini lancar.
Pertama, Penguat Mental Sehat Meski Hidup Kadang Terasa Berat
      Banyak orang yang masih coba bertahan hidup (survive) pasca pandemi. Roda kehidupan yang berputar tentu bisa kita rasakan. Ada kalanya hidup terasa menyenangkan, tapi ada saatnya kita harus siap diterpa kesulitan. Masalah pasti akan datang dan menjadi beban mental tersendiri. Beban hidup yang berat tak mungkin kita pikul sendirian, makanya kita selalu butuh support system sebagai bagian dari makhluk sosial. Ada tiga hal yang penulis lakukan untuk menguatkan mental dan ampuh diamalkan saat Ramadan ini meski cobaan hidup terasa begitu berat.
      Satu, jaga hati dan ucapan. Mungkin hal ini terdengar klise, tapi bila kita konsisten mengerjakannya maka kita akan merasakan begitu berharga dalam hidup. Dengan menjaga tingkah laku seperti itu terhadap orang-orang yang paling dekat dengan kita, maka tak akan ada permusuhan. Rasa iri atau dengki juga bisa dihindari sebab kita akan sadar bahwa keadaan atau kondisi hidup tiap orang berbeda.
      Dua, perbanyak beribadah. Saat hidup terasa sangat berat tak boleh terlintas dalam pikiran untuk menyerah apalagi berniat bunuh diri. Ingat, masih banyak orang-orang yang harus kita bahagiakan dan hal tersebut bisa menjadi motivasi atau kekuatan tambahan untuk bangkit. Ibadah di bulan Ramadan senantiasa mengajak kita untuk kembali pada Sang Pencipta sehingga saat diuji dengan mental yang down, kita bisa melewati secara tenang.
      Tiga, bersilaturahmi. Bertemanlah dengan mereka yang tulus karena hal itu akan menjadi harta karun yang tak ternilai harganya. Silaturahmi dengan sirkel yang positif akan membangun nuansa hidup yang dikelilingi orang-orang atau teman dikala susah maupun senang. Aku begitu merasakan saat berada pada fase seberat-beratnya hidup, kehadiran teman dekat yang memberi support atau dukungan punya pengaruh besar untuk menguatkan mental yang sehat.
Kedua, Cara Supaya Fisik Tetap Fit
      Masih bisa menghembuskan nafas setiap hari selama Ramadan ini memang jadi nikmat yang tak boleh didustakan. Aku pernah menuliskan artikel aktivitas jasmani dan aktivitas rohani saat Ramadan. Pada tahun ini, aku akan berbagi cara supaya fisik tetap fit alias kuat selama menjalankan ibadah puasa.
       Satu, rutin berolahraga. Puasa tak bisa jadi alasan untuk tidak melakukan aktivitas olahraga di rumah atau di kantor. Jangan takut merasa haus atau lapar saat berolahraga. Tentukan waktu olahraga yang tepat misal sebelum waktu maghrib tiba atau setelah salat subuh. Pilih juga jenis olahraga yang enteng atau ringan agar energimu tetap tersimpan selama seharian. Supaya tidak terjadi cedera, jangan lupa lakukan pemanasan terlebih dahulu.
      Dua, konsumsi makanan penuh gizi. Banyak produk makanan yang viral atau ada netizen yang menganggap bahwa gorengan harga mati untuk hidangan buka puasa. Percaya atau tidak sebenarnya itu hanya sebatas fear of missing out (FOMO) saja dan kita harus melawan hawa nafsu tersebut. Selamatkan pencernaanmu dengan makanan-makanan bergizi seperti makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (nasi merah, oatmeal, atau roti), protein (daging, ikan, atau telur), sayuran, dan buah-buahan (kurma)
      Tiga, cukup tidur dan minum. Asupan nutrisi dengan minum 2 gelas susu setiap hari saat sahur untuk sumber energi dan sebelum tidur agar istirahat lebih berkualitas. Aktivitas puasa yang menguras cadangan cairan dalam tubuh harus segera dikembalikan agar tubuh tidak dehidrasi. Demi menguatkan fisikmu atau biar lebih fit, maka pola tidur juga harus diatur waktunya. Tanpa adanya pola tidur yang baik, tak akan ada jiwa yang bugar.
      Langkah demi langkah sehat dan fit selama Ramadan telah aku lakukan. Semua tampak sederhana, meski terasa berat saat diterapkan dalam hidup keseharian. Saat ada yang tak konsisten dilakukan, aku tak mau menyalahkan diri sendiri atau keadaan. Aku kembalikan lagi pada niat untuk menata mental yang sehat dan fisik yang fit supaya bisa kuat menjalankan ibadah Ramadan sampai sebulan. Bakal ada rasa bahagia saat kita bisa melewatinya nanti. Pokoknya lebih baik pola hidup sehat itu dimulai perlahan daripada hanya sebatas teori.
