Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Gelombang 114 mengadakan seminar edukatif bertema "Sosialisasi Pengolahan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Cair Organik (POC) Untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan" di Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Senin (28/7/2025).Â
Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat dan menjadi bagian dari program kerja unggulan mahasiswa KKN UNHAS dalam mendukung praktik pertanian ramah lingkungan. Seminar ini terbagi ke dalam dua sesi utama yang masing-masing dipandu oleh anggota tim KKN.Â
Alimah Isma, mahasiswa UNHAS, membawakan materi tentang pengolahan limbah sayur dan sisa dapur menjadi pupuk cair organik. Sementara itu, Nur Afika menyampaikan teknik pemanfaatan limbah ikan untuk diolah menjadi POC yang kaya unsur hara. "Melalui fermentasi sederhana dengan EM4 dan molase, limbah sayur yang biasa dibuang bisa diubah menjadi pupuk cair yang sangat bermanfaat bagi tanaman," jelas Alimah saat menyampaikan materi.Â
Selanjutnya, dalam sesi kedua, Nur Afika memaparkan bahwa limbah ikan, seperti kepala dan tulang ikan, mengandung nitrogen dan fosfor alami yang sangat dibutuhkan tanaman. "Dengan cara yang tepat, limbah ikan bisa menjadi sumber nutrisi yang sangat kuat untuk tanaman hortikultura, terutama tanaman cabai dan tomat," tambah Nur Afika.Â
Kegiatan ini juga disertai dengan praktik langsung. Warga diajak melihat dan mencoba cara mencampur bahan limbah, air cucian beras, molase, dan EM4 ke dalam wadah fermentasi. Mahasiswa juga membagikan modul singkat sebagai panduan pembuatan POC di rumah. Respon warga terhadap kegiatan ini sangat positif.Â
Banyak di antara mereka mengaku baru mengetahui bahwa limbah rumah tangga dan ikan ternyata bisa diolah menjadi pupuk yang aman dan ekonomis. "Saya sangat tertarik mencoba di rumah. Ini sangat membantu, apalagi pupuk sekarang mahal," ujar salah satu warga Desa Tukamasea.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI