Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ajaran dalam Mitos Kehamilan Wanita Jawa

3 Juli 2019   07:50 Diperbarui: 30 Juni 2021   00:19 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mitos Kehamilan Wanita Jawa (unsplash/camylla battani)

Perihal ikan lele, udang, dan kepiting yang tidak boleh dimakan oleh wanita hamil memang ada benarnya namun ada salahnya. Ada benarnya, karena lele, udang, dan kepiting merupakan ikan-ikan berkolesterol tinggi, sekalipun ikan-ikan tersebut memiliki kandungan protein yang baik bagi tubuh. 

Sekadar referensi saja, bahwa wanita-wanita Israel selalu menyantap ikan saat hamil. Namun ikan yang disantap bukan ikan besar dengan kepalanya sudah mengandung merkuri, namun ikan laut berukuran kecil yang sangat baik untuk bayi di dalam kandungan.

Hal yang paling menarik dari seluruh pantangan di muka, yakni terdapat beberapa pantangan yang disampaikan dengan bahasa pasemon. Karenanya, pantangan-pantangan tersebut terkesan tidak irasional. 

Pantangan-pantangan yang bersifat pasemon tersebut, antara lain: pertama, jangan memasukkan kayu bakar ke perapian dengan pangkalnya terlebih dahulu. Artinya, wanita hamil harus belajar hidup bahwa segala sesuatu hendaklah dimulai dari sesuatu yang kecil-kecil untuk mencapai sesuatu yang besar. 

Baca juga : Pengalaman Konsumsi Bemomio untuk Nutrisi Kehamilan dan Atasi Anemia

Pengertian lain, seorang wanita hamil harus belajar pada air yang mengalir dari hulu hingga hilir (muara). Itulah proses yang benar di dalam mencapai tujuan, yakni melahirkan bayi dengan selamat.

Kedua, jangan memakan sayuran jantung pisang. Artinya, wanita hamil tidak boleh berimajinasi buruk bahwa anak yang bakal dilahirkan suka menggantungkan hidupnya pada orang tua. 

Pengertian lain, anak tersebut harus bisa mandiri. Karena hanya dengan kemandirian, anak itu kelak akan dapat mengembangkan dirinya dengan baik sebagai manusia yang berguna.

Ketiga, jangan menyumbat lubang atau liang. Artinya, seorang wanita hamil tidak boleh mengganggu kehidupan binatang di dalam tanah dengan cara menyumbat lubang atau liangnya yang merupakan pintu keluar masuk binatang itu. 

Bila wanita hamil selalu tidak menyumbat lubang kehidupan maklhuk lain, maka lubang kehidupannya juga akan terbuka. Dengan demikian, wanita tersebut kelak bakal mudah melahirkan bayinya.

Keempat, jangan menginjak kotoran binatang. Artinya, seorang wanita hamil harus menjaga agar lingkungan tetap bersih. Dengan lingkungan yang bersih, wanita hamil akan selalu terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh kuman-kuman jahat. Bila wanita hamil selalu sehat, bayi di dalam kandungannya juga akan ikut sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun