Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi setiap wanita. Tidak hanya wanita Jawa saja, namun juga wanita dari seluruh Indonesia dan bahkan dunia. Namun bagi wanita Jawa, kehamilan harus disertai dengan melakukan selamatan dan mitoni, Disamping itu, wanita Jawa yang hamil harus mematuhi berbagi pantangan yang ada.
Berbagai pantanganÂ
Menurut data yang telah penulis kumpulkan dari berbagai sumber bahwa pantangan-pantangan bagi seorang wanita hami adalah sebagai berikut:
- Aja nggeguyu (ngenyek) wong cacat, amarga cacate wong kuwi bisa numusi neng anake. [Jangan mentertawakan (melecehkan) orang cacat, karena cacatnya orang itu bisa menurun pada anaknya].
- Aja ngunek-uneke wong. [Jangan memaki orang].
- Aja mangan utawa adus ing wayah wengi, mundhak anake gampang kena sawan. [Jangan makan atau mandi di waktu malam, karena dapat menyebabkan si anak kelak bakal mudah terkena sawan].
- Aja asring susah lan nangis, mundhak anake dadi gembeng. [Jangan sering bersedih dan menangis, karena akan menyebabkan anaknya jadi cengeng].
- Aja nyogokake kayu sajroning luweng kanthi bongkote luwih sikik, mundhak anake bakal lair kanthi sikile luwih sikik. [Jangan memasukkan kayu bakar ke perapian dengan pangkalnya terlebih dahulu, karena anaknya bakal lahir sungsang]. Aja mangan kembang gedhang, mundhak anake tansaya suwe tansaya cilik. [Jangan makan sayur jantung pisang, karena anaknya nanti semakin lama semakin kecil].
- Aja mangan iwak lele, mundhak anake gedhe lan angel laire. [Jangan makan ikan lele, karena menyebabkan si anak yang berukuran besar akan susah lahirnya].
- Aja mangan iwak dhempet. [Jangan makan ikan dempet, karena nanti anaknya lahir kembar siyam].
- Aja mangan urang utawa yuyu. [Jangan makan udang dan kepiting].
- Aja mangan kweni lan duren, amarga bisa keguguran. [Jangan makan buah kweni dan durian, karena bisa keguguran].
- Aja nutupi bolongan utawa leng. [Jangan menyumbat lubang atau liang].
- Aja mateni kewan. [Jangan membunuh hewan (binatang)].Â
- Aja midak telek. Jangan menginjak kotoran binatang.
- Yen lagi mlaku-mlaku weruh pincuk, uculana bitinge. [Kalau sedang berjalan-jalan melihat conthong (terbuat dari daun pisang), maka lepaslah biting (pelengkap pembuat contong yang terbuat dari lidi atau bambu dengan ukuran antara 5-7 cm)-nya].
Baca juga : Dukungan Suami dalam Perawatan Kehamilan
Apabila mengkaji pantangan-pantangan bagi wanita hamil di muka, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat pantangan-pantangan yang masuk akal (rasional), namun pula terdapat pantangan-pantagan yang tidak masuk akal (irasional). Sekalipun demikian, pantangan-pantangan yang terkesan irasional itu menjadi rasional apabila ditangkap sebagai nasihat simbolik. Nasihat Jawa yang menggunakan pasemon.
Dari seluruh pantangan di muka, terdapat beberapa pantangan yang masuk akal bila dikaji secara psikologis. Misal seorang wanita hamil tidak boleh melecehkan orang cacat, mencaci-maki orang, membunuh hewan, dan berseduh atau menangis.Â
Karena kepribadian atau kebiasaan yang buruk ini akan berimbas pada kepribadian bayi sewaktu masih berada di dalam kandungan. Sebaliknya kepribadian baik serta kedamaian suasana batin pada wanita hamil yang dipupuk melalui meditasi, berdizikir, atau mendengarkan musik klasik dapat memberikan pengaruh positif pada bayi di dalam kandungan.
Baca juga : Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Meningkatkan Kesuburan Program Kehamilan
Di samping itu, terdapat sejumlah pantangan yang rasional apabila ditilik dari ilmu kesehatan. Misal wanita hamil tidak diperbolehkan makan dan mandi di malam hari atau makan kweni dan durian. Tidak boleh makan di waktu malam, karena wanita tersebut akan rentan dengan penyakit pencernaan.Â
Tidak boleh mandi malam, karena wanita tersebut akan mudah terkena penyakit rematik. Tidak boleh makan kweni dan durian, karena kedua buah tersebut bisa menyebabkan bayi mengalami keguguran.