Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peran Penting EYD dalam Dunia Penulisan

15 Februari 2018   06:09 Diperbarui: 15 Februari 2018   11:25 5201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: Our Opinion - Blogspot

Di samping itu, penulis fiksi yang mencipta karya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta berpedoman pada EYD akan berpeluang di dalam memenangkan sayembara penulisan karya fiksi. Mengingat penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta berpedoman pada EYD sekarang menjadi salah satu persyaratan lomba.

Berangkat dari pandangan di muka, maka Pedoman EYD bagi penulis karya fiksi tetap memiliki peran penting. Karena Pedoman EYD tersebut tidak hanya menjadikan suatu karya fiksi yang digubah oleh penulis akan menjadi sempurna, melainkan pula karya fiksi tersebut akan berpeluang besar dapat tembus media massa atau penerbit serta dapat memenangkan sayembara.

Peran EYD bagi Redaktur Media Massa

Redaktur (khususnya, redaktur karya fiksi) dari media massa merupakan seorang yang memiliki kebijakan dalam memutuskan apakah suatu karya fiksi (puisi, cerpen, atau cerbung) dari penulis lepas dimuat atau tidak pada halaman sastra yang tersedia. Kebanyakan media massa di Indonesia memuat karya fiksi pada hari Minggu. Hari di mana banyak orang melakukan liburan baik di rumah maupun di tempat-tempat rekreasi sambil membaca karya fiksi yang dimuat di salah satu atau beberapa media massa.

Lazimnya kebijakan di dalam memutuskan apakah karya fiksi dimuat atau tidak, redaktur media massa akan memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

Menggunakan Bahasa Indonesia dan EYD yang Benar  

Apakah karya fiksi yang dikirim penulis lepas ke redaktur media massa sudah ditulis dengan rapi, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta berpedoman pada EYD? Apakah karya fiksi tersebut sudah disunting dan dikoreksi aksara, kata, dan tanda bacanya? Karena sungguhpun karya fiksi itu bagus, namun penulisannya masih acak-acakan serta belum mendapatkan sentuhan penyuntingan, maka peluang untuk dimuat oleh redaktur media massa sangat kecil. Mengingat redaktur tidak memiliki banyak waktu untuk merevisi naskah dari penulis lepas tersebut.

Judul Menarik

Apakah judul karya fiksi yang dikirim oleh seorang penulis lepas sudah menarik? Kalau judul yang biasanya ditulis dengan menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal itu sudah menarik, maka redaktur akan terangsang untuk membaca isi dari karya fiksi tersebut.

Alenia Pertama, Isi Cerita, dan Ending Menarik

Apakah alenia pertama, isi cerita, dan ending dari karya fiksi yang dikirim oleh penulis lepas tersebut menarik? Kalau menarik, maka redaktur media massa akan memuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun