Pada dasarnya di tahun tahun sebelumnya pendidikan karakter di indonesia tidak optimal/kurang optimal, hal ini telah didasari dengan maraknya Hal ini mencakup masalah sosial, pengaruh politik dan ekonomi, serta kualitas guru.
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Pendidikan Karakter di Indonesia
Fokus yang Tidak Seimbang pada Moralitas, Religiositas, dan Nasionalisme, Kurangnya Kejelasan dalam Delegasi Kebijakan, Misinterpretasi Tujuan Kebijakan, Kurikulum yang Tidak Konsisten, Kualitas Guru yang Kurang Memadai, Kesenjangan Akses dan Kualitas Pendidikan, Kesenjangan dalam akses dan kualitas pendidikan antara daerah
Pada tahun ini gubernur di daerah jawa barat menggerakan sebuah program yaitu pengiriman ''ANAK NAKAL'' ke dalam barak militer.
Tujuan Dedi Mulyadi memasukkan anak-anak ke barak militer pada tahun 2025 adalah untuk membina karakter dan disiplin. Program ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang berintegritas dan memiliki semangat nasionalisme.
Tujuan dari program yang telah di adakan dari gubernur jawa barat ini adalah;
Pembentukan Karakter dan Disiplin: Program ini bertujuan untuk membentuk pola hidup disiplin, sehat, dan terarah bagi para remaja. Pendidikan di barak militer lebih difokuskan pada olahraga, kesenian, pengembangan minat dan bakat, serta membangun keteraturan hidup.
Menjauhkan Pengaruh Buruk: Program ini bertujuan untuk menjauhkan anak-anak dari pengaruh buruk seperti rokok, narkoba, penyalahgunaan gawai untuk akses game online, judi daring, hingga konten negatif seperti video pornografi.
Menyelamatkan Generasi Muda: Dedi Mulyadi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program ini demi menyelamatkan generasi masa depan dari ancaman lingkungan, pergaulan bebas, penyalahgunaan teknologi, serta kekurangan gizi akibat makanan tidak sehat.
Membangun Generasi yang Kuat: Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat, disiplin, dan berakhlak mulia.
Mengatasi Kenakalan Remaja: Program ini merupakan respons terhadap meningkatnya kenakalan remaja yang sudah memasuki tingkat mengkhawatirkan, termasuk tindakan kriminal seperti penganiayaan dan pembunuhan. Â
Hal ini telah didukung  oleh Menteri HAM  dengan program ini karena tujuannya yang menitikberatkan pada disiplin serta pembentukan karakter, mental, dan tanggung jawab anak. Program ini juga muncul karena ketidakmampuan orang tua dalam mendidik anaknya.
Dalam isu lain program ini dapat mempengaruhi psikologis pada remaja atau yang di kirim ke dalam barak, dalam kutipan dlkbenojbewc hal ini membuat pembaruan tentang dampak negatif yang dimasukan kedalam tanggapan tentang anak nakal yang dimasukan ke dalam kritik dari program gubernur tersebut
Dibalik awal semua yang di beritai hal yang di sangga yaitu bagaimana mirisnya pendidikan karakter yang kurang optimal.
pada dasarnya pendidikan karakter menjadi isu sentral dalamDiskursus pendidikan di Indonesia. Degradasi moral yang semakin mengkhawatirkan, seperti korupsi, kekerasan, dan intoleransi, menjadi alarm bagi pentingnya penanaman nilai-nilai karakter sejak dini. Pendidikan karakter bukan sekadar mata pelajaran tambahan, melainkan fondasi utama dalam membentuk generasi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.
   Pendidikan karakter adalah kunci untuk membangun bangsa yang kuat dan beradab.
   Degradasi moral menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.
   Pendidikan karakter harus menjadi prioritas utama dalam sistem pendidikan.
  Pendidikan karakter memiliki peran krusial dalam membentuk individu yang berkualitas. Lebih dari sekadar penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan karakter membekali peserta didik dengan nilai-nilai moral dan etika yang menjadi kompas dalam kehidupan. Karakter yang kuat akan membimbing individu untuk bertindak jujur, adil, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.
  Pendidikan karakter membentuk individu yang berintegritas dan bertanggung jawab.
  Nilai-nilai moral dan etika menjadi kompas dalam kehidupan.
  Karakter yang kuat membimbing individu untuk bertindak positif.
  Implementasi pendidikan karakter tidak lepas dari berbagai tantangan. Kurikulum yang padat, kurangnya sumber daya, dan minimnya kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter menjadi hambatan yang perlu diatasi. Selain itu, pengaruh negatif dari media massa dan lingkungan pergaulan juga menjadi tantangan tersendiri dalam membentuk karakter anak. Kurikulum yang padat dan kurangnya sumber daya menjadi hambatan dalam implementasi pendidikan karakter.
   Pengaruh negatif media massa dan lingkungan pergaulan menjadi tantangan tersendiri.
 Perlu adanya upaya yang lebih serius untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
  Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan solusi dan rekomendasi yang komprehensif. Pemerintah perlu meningkatkan anggaran untuk pendidikan karakter, mengembangkan kurikulum yang relevan, dan memberikan pelatihan kepada guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter anak.
Pemerintah perlu meningkatkan anggaran dan mengembangkan kurikulum yang relevan.
 Pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter. Â
Kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan.
  Di era digital ini, pendidikan karakter memiliki tantangan dan peluang baru. Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pendidikan karakter, namun juga dapat menjadi sumber informasi yang negatif dan merusak moral. Oleh karena itu, pendidikan karakter di era digital harus fokus pada pengembangan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis agar peserta didik dapat memilah dan memilih informasi yang bermanfaat.
 Teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi alat yang efektif untuk pendidikan karakter.
  Literasi digital dan kemampuan berpikir kritis sangat penting di era digital.
   Peserta didik harus dibekali dengan kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang bermanfaat.
  Pendidikan karakter adalah investasi masa depan bangsa. Dengan menanamkan nilai-nilai karakter sejak dini, kita dapat membentuk generasi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Mari kita bersama-sama membangun bangsa yang kuat dan beradab melalui pendidikan karakter
 Pendidikan karakter adalah investasi masa depan bangsa.
   Generasi yang berintegritas dan berakhlak mulia adalah harapan bangsa.
   Mari kita bersama-sama membangun bangsa yang kuat dan beradab melalui pendidikan karakter.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI