Mohon tunggu...
Nasywa Saudah
Nasywa Saudah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Public Speaker

Agent of Change

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Politik, Kenyataan dan Drama Kejam Mana?

12 Oktober 2019   01:13 Diperbarui: 12 Oktober 2019   01:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Drama tentang Politik dan Pemerintahan di Indonesia tak kunjung selesai. Itulah kehidupan, baru akan selesai jika kehidupan ini berakhir. Mulai dari perebutan kekuasaan antar penjajah, sampai perebutan kekuasaan antar rakyat.

Yang masih panas adalah video penusukan Meko Polhukam Bp Wiranto. Apakah penusukan itu rekayasa? atau real penusukan? Disini saya tidak ingin membahas tentang kejadian tersebut.

Sandiwara Politik yang ada di Indonesia dengan Drama Politik yang ada di Drama Korea lebih kejam mana? 

Drama yang masih on going vagabond adalah salah satu drama yang menceritakan kekejaman Politik. Dimana hanya "demi" bisa mendapatkan proyek pemerintah, mereka rela membunuh warga sipil yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa. Mereka tidak peduli dengan kesedihan dan penderitaan keluarga yang ditinggal. Mereka hanya memikirkan keuntungan dari hal tersebut. Apa yang biasa diucapakan ya? ehhmm....

"Pengorbanan kecil diperlukan demi Kebahagiaan yang hakiki," atau "asalkan bukan aku atau keluargaku itu tidak masalah".

Melihat drama korea dan berita televisi, muncul pertanyaan dibenak saya. Andai pelaku politik melihat drama korea apa yang akan mereka katakan? Apakah mereka akan berkata "Perusakan nama baik Pemerintahan" atau mereka akan terbahak sambil berkata, "keren, ini drakor sesuai banget," atau justru sebagai inspirasi untuk langkah selanjutnya?

Ya, memang tidak semua politik itu kejam. Dan tidak harus politik itu dikaitkan dengan pemerintahan. Sadar atau tidak sadar kita hidup selalu berpolitik. Politik, dimana kawan bisa menjadi lawan dan lawan bisa menjadi kawan, tergantung mana yang menguntungkan. 

Kita cenderung mendekat dengan yang lebih menguntungkan dan menghancurkan yang merugikan sebelum kita yang dirugikan. Itulah sifat alami manusia, bertahan hidup. Tapi kembali lagi, karena manusia memiliki hati dan nurani, tidak semua manusia memiliki pemikiran seperti itu.

Jadi, Politik : Kenyataan dan Drama kejam mana? 

Drama, sekejam apapun drama, drama adalah drama, drama bukanlah kenyataan. Berbeda cerita jika drama yang dibuat berpengaruh dengan kenyataan dan kehidupan orang lain. 

Jika pengaruh yang positif itu bagus, tapi bagaimana jika pengaruh negatif? Bahkan bisa sampai membunuh seseorang? Bukan hanya pembunuhan fisik tapi pembunuhan karakter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun