"Enggak papa deh demi keuntungan yang lebih gede." Indah membagikan kripik tempe secara gratis. "Oh iya, emang apa sih sayembaranya, Mak?"
"Nangkep garangannya Pak RT yang lepas."
Â
Setelah resmi memiliki tiga anggota, Musiyem pun mulai mengajak bermusyawarah soal kebutuhan yang harus disiapkan. Tak lebih dari 30 menit mereka pun sepakat untuk iuran 20.000-an guna membeli umpan beserta alat perangkap.
"Lagi ada bisnis apa nih, kok gak ngajak-ngajak?" Sila yang kebetulan lewat.
Siti yang terkenal jago menyampaikan berita, segera menjelaskan semua dan tak lupa dibumbui sedikit sebagai pemikat.
"Ya udah, Sila ikutan, Mak."
"Bayar dulu iuran 20.000."
"Hah, bayar ..., kirain mah gratis?" Sila mengernyit. "Gak jadi ikutan, deh."
Memang selain paling cantik di Kampung Cerita-KAN, Sila juga terkenal Super pelit bin medit.
"Ya udah, punya Mbak Sila biar saya yang bayarin, Mak." Indah mengeluarkan uang dua ribuan lima lembar.
Akhirnya Musiyem sebagai ketua tim mengajak Sila belanja kebutuhan sesuai hasil musyawarah.
"Sebelum berangkat ke sini sampean gak salah minum obat kan, Mbak?" tanya Siti setelah kepergian Musiyem dan Sila.