Mohon tunggu...
Achenk Koesnoisme
Achenk Koesnoisme Mohon Tunggu... Buruh - Seorang lelaki kurus

Ingin selalu menulis demi berbagi kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Barisan Emak-emak Super

20 April 2021   00:05 Diperbarui: 20 April 2021   00:41 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Enggak papa deh demi keuntungan yang lebih gede." Indah membagikan kripik tempe secara gratis. "Oh iya, emang apa sih sayembaranya, Mak?"

"Nangkep garangannya Pak RT yang lepas."
 
Setelah resmi memiliki tiga anggota, Musiyem pun mulai mengajak bermusyawarah soal kebutuhan yang harus disiapkan. Tak lebih dari 30 menit mereka pun sepakat untuk iuran 20.000-an guna membeli umpan beserta alat perangkap.

"Lagi ada bisnis apa nih, kok gak ngajak-ngajak?" Sila yang kebetulan lewat.

Siti yang terkenal jago menyampaikan berita, segera menjelaskan semua dan tak lupa dibumbui sedikit sebagai pemikat.

"Ya udah, Sila ikutan, Mak."

"Bayar dulu iuran 20.000."

"Hah, bayar ..., kirain mah gratis?" Sila mengernyit. "Gak jadi ikutan, deh."

Memang selain paling cantik di Kampung Cerita-KAN, Sila juga terkenal Super pelit bin medit.

"Ya udah, punya Mbak Sila biar saya yang bayarin, Mak." Indah mengeluarkan uang dua ribuan lima lembar.

Akhirnya Musiyem sebagai ketua tim mengajak Sila belanja kebutuhan sesuai hasil musyawarah.

"Sebelum berangkat ke sini sampean gak salah minum obat kan, Mbak?" tanya Siti setelah kepergian Musiyem dan Sila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun