Mohon tunggu...
Rachmawati Achadiyah
Rachmawati Achadiyah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jangan Sampai Kita Menjadi Guru "Jadul"!

30 Oktober 2019   20:00 Diperbarui: 3 November 2019   04:46 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Jonny Lindner dari Pixabay

Namun akan terjadi kesenjangan Jika Guru sebagai Digital Immigrant tidak bisa menyesuaikan kemampuan menggunakan teknologi dengan Digital learners yang begitu masif menggunakan layanan digital

Saya berasumsi, Pemanfaatan ICT sebagai media pembelajaran adalah hal pokok yang harus dipenuhi oleh Guru pada era digital ini.

Apalagi penggunaan CBT (Computer based testing) sudah mulai menggeser pemggunaan PBT (Paper Based Testing) contohnya dalam pelaksanaan ujian nasional selama 3tahun belakangan ini

Jika Guru tidak mau ikut melibatkan dirinya dalam era digital, Siswa akan merasakan kejenuhan dengan sistem pembelajaran yang statis; memghabiskan waktu dikelas, pergi ke perpus, mengumpulkan PR dan mengerjakan latihan soal. Karena kegiatan di atas merupakan Traditional Teaching-Learning

Siswa akan lebih engage dalam kegiatan pembelajaran jika pembelajaran yang ditawarkan menggunakan teknologi digital yang juga mereka gandrungi. Guru harus bisa memahami kondisi siswa digital.

Guru harus terbiasa menggunakam slide presentasi Prezi daripada menulis/mendikte di papan tulis. Membagi materi pembelajaran yang atraktif dari berbagai sumber melalui google classroom, edmodo atau schoology dibandingkan meminta siswa untuk fotocopy.

Mentransformasi penilaian yang semula siswa harus meruncingkan pensil dan menghapus jawaban salah menjadi latihan soal yang memanfaatkan aplikasi ICT seperi hotpotato, wondershare, atau google form dan membagikan linknya di laman sosial media seperti facebook atau whatssapp.

Penulis yakin cara cara digital ini akan memberikan ketertarikan yang tinggi untuk siswa agar terus belajar (Continuing learning).

Pemanfaatan ini juga dapat mengurangi konsumsi internet siswa untuk hal hal yang lebih bermanfaat daripada bermain sosmed

Bayangkan sebagai Guru jika nanti setelah murid kita menyelesaikan belajarnya lalu di dunia luar, mereka tidak sedigital dengan yang lainnya. Siapa yang patut dipersalahkan?

Pasti Kita. Para Tenaga Pendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun