Mahasiswa Teknik Sipil UNNES Raih Sertifikasi Internasional Huawei: Langkah Adaptasi di Era Digital

Semarang, 1 Agustus 2025 -- Di tengah derasnya arus revolusi industri 4.0 yang menuntut penguasaan teknologi canggih, ratusan mahasiswa Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang (UNNES) mencatat prestasi membanggakan. Mereka berhasil menyelesaikan sertifikasi internasional "Overview of AI (Indonesian)" yang diselenggarakan oleh Huawei ICT Academy, sebuah program pelatihan berbasis digital yang menjadi jembatan penting menuju dunia profesional modern. Huawei ICT Academy sendiri merupakan inisiatif global yang telah menjalin kemitraan strategis dengan puluhan perguruan tinggi dan institusi pendidikan di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda yang tidak hanya paham teknologi, tetapi juga mampu beradaptasi dan bersaing di tengah pesatnya perkembangan transformasi digital.

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem atau program yang mampu meniru kecerdasan manusia. Dalam praktiknya, AI memungkinkan mesin untuk belajar dari data, mengenali pola, membuat keputusan, bahkan melakukan prediksi secara otomatis. Teknologi ini mencakup berbagai bidang seperti machine learning, natural language processing (pemrosesan bahasa alami), computer vision (visi komputer), hingga speech recognition (pengenalan ucapan). Penerapan AI kini merambah berbagai sektor, mulai dari kesehatan, keuangan, manufaktur, hingga infrastruktur dan konstruksi. Oleh karena itu, pemahaman terhadap teknologi ini menjadi penting, bahkan bagi mahasiswa teknik sipil yang selama ini lebih akrab dengan struktur bangunan dan perhitungan teknis.

Salah satu peserta program, Abyasa Aryajati Daniswara, membagikan pengalamannya mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, sertifikasi ini membuka cakrawala baru dalam memahami keterkaitan antara dunia teknik dan teknologi digital. "Saya awalnya tidak terlalu paham tentang istilah-istilah seperti deep learning atau natural language processing. Tapi melalui materi dan soal-soal yang diberikan, saya bisa menangkap gambaran dasar bagaimana AI bekerja dan bagaimana saya bisa mendalaminya lebih lanjut," ujar Abyasa.

Pemahaman serupa juga dirasakan oleh Ahmad Rafif Rizqullah, mahasiswa lainnya, yang menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa teknik menghadapi transformasi digital. "Sebagai mahasiswa teknik, saya sadar bahwa teknologi seperti AI tidak bisa dipisahkan dari bidang kami. Sertifikasi ini membantu kami memahami tools yang bisa digunakan untuk inovasi di masa depan," ungkapnya.

Keikutsertaan mahasiswa Teknik Sipil UNNES dalam program sertifikasi AI ini mencerminkan komitmen kampus terhadap pengembangan kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap tren teknologi global. Langkah ini juga menjadi upaya konkret untuk mematahkan stereotip bahwa mahasiswa teknik sipil hanya bergelut dengan beton, baja, dan rumus struktural. Partisipasi aktif dalam pelatihan berskala internasional seperti ini memberikan nilai tambah bagi mahasiswa, terutama dalam menghadapi dunia kerja yang kini menuntut kemampuan hybrid yaitu perpaduan antara keahlian teknis, analitis, dan literasi digital.

Sertifikasi internasional dari Huawei bukan sekadar lembaran digital bertanda lulus. Ini merupakan representasi dari semangat adaptif generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan. Di tengah perubahan yang serba cepat, mahasiswa teknik sipil UNNES membuktikan bahwa mereka siap untuk tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun masa depan berbasis data dan teknologi.