Ramadhan, bulan di mana umat Islam di seluruh dunia meneunaikan rukun Islam yang ke empat yakni puasa sebulan penuh. Bulan dimana ditunkannya Al-Qur’an, bulan di mana terdapat malam yang lebih baik dari seribu malam yakni Lailatul Qadr. Itulah sebagian keutamaan bulan Ramadhan yang sangat dinantikan miliaran umat Islam di seluruh dunia. Tak terkecuali umat Islam di Indonesia tercinta ini.
Ramadhan bulan penuh rahmat dan maghfirah. Pengujungnya adalah pembebasan dari api neraka. Puasa adalah mengendalikan diri secara lahirih dan batiniah. Secara lahiriah, kita mengendalikan diri dengan mempuasakan panca indera: menjaga lisan dan memelihara pandangan.
Setiap kita menghidupkan televisi, hampir selalu kita melihat dan mendengar para pemimpin (elit politik) lantang berbicara dan berkomentar, menghujat, menjatuhkan, berbohong, berdusta, bahkan memfitnah. Agama kadang dibawa-bawa semata-mata agar tampak meyakikan. Selama tak ada niat ikhlas dan tulus untuk menyelesaikan persoalan bangsa, komentar-komentar tersebut merunthkan moral.
Mempertinggi kualitas puasa atau menghiasnya lebih bagus adalah hakikat puasa yang paling mulia. Jangankan menghujat, berbohong atau berdusta, sekedar bicara biasa-biasa saja, tinggalkan! Diam adalah yang terbaik. Melalui moment Ramadhan ini, mari tekadkan bulan tanpa komentar. Dengan niat kuat dan sungguh-sungguh, puasa bicara tidaklah berat.