"Anak-anak bukan pewaris masa depan. Mereka adalah pemilik masa kini yang sedang kita bentuk."
Anak Hari Ini, Pemimpin Esok Hari
Setiap 23 Juli, bangsa ini memperingati Hari Anak Nasional. Bukan sekadar selebrasi penuh warna, tetapi momentum untuk merenung---apakah anak-anak kita benar-benar tumbuh dalam ekosistem yang mendukung mereka menjadi pribadi hebat?
Dalam bayangan Indonesia Emas 2045, ada harapan tentang negara yang maju, adil, makmur, dan berdaya saing global. Namun, harapan itu tak mungkin menjadi nyata tanpa anak-anak hari ini yang tumbuh dengan sehat, cerdas, tangguh, dan berkarakter.
Maka, perayaan Hari Anak Nasional ke-41 dengan tema "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045" bukanlah sekadar slogan, melainkan seruan strategis untuk membangun masa depan dimulai dari sekarang.
1. Membangun Hebat dari Rumah dan Sekolah
Pembentukan anak hebat dimulai dari lingkungan terdekat: rumah dan sekolah. Di sanalah mereka belajar mengenal diri, menumbuhkan rasa aman, serta menyalakan rasa ingin tahu. Keluarga bukan hanya tempat berteduh, tapi juga ruang belajar nilai-nilai.
Sekolah pun harus bertransformasi dari sekadar tempat belajar akademik menjadi ruang aman yang mendukung ekspresi, kreativitas, dan keberanian berpikir. Anak-anak butuh guru yang mendengar, bukan hanya mengajar. Butuh ruang dialog, bukan hanya perintah.
Indonesia 2045 tak dibangun dari kurikulum semata, tapi dari interaksi harian yang penuh empati. Anak-anak hebat tumbuh dari kata-kata yang membesarkan hati, dari teladan yang hidup, bukan teori semata.
2. Perlindungan Anak adalah Investasi Bangsa