Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keindahan di antara Si Pintar dan Si Bodoh

24 September 2020   05:42 Diperbarui: 24 September 2020   05:54 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanggapan Pembaca untuk cerita mang nata (dokpri)

Mang Nata :
Disetiap pergantian siang dan malam ada tanda pelajaran, bahkan ada keindahan, seperti ufuk pagi yang bersinar atau nuansa warna menjelang sang matahari tenggelam.

Bi Ristha :
Seperti puisi saja Mang Nata mah...!

Mang Nata :
Demikian juga bi diantara si pintar dan si bodoh, diantara si kaya dan si miskin, diantara si kuat dan si lemah, seperti energi positif dan negatif.

Bi Ristha :
Memangnya, keindahannya itu apa mang nata ?

Mang Nata :
Keindahannya adalah demikian bi, diantara si pintar. Mereka merasa bahwa segala kelebihannya itu adalah amanat untuk memintarkan si bodoh. Diantara si kaya, mereka merasa bahwa segala hartanya itu adalah amanat untuk mengkayakan si miskin. Diantara si kuat, mereka merasa bahwa segala kekuatannya itu adalah untuk menolong si lemah.

Bi Ristha :
Aahh, lebay mang nata mah...!

Mang Nata :
Kok lebay, sih bi ?

Bi Ristha :
Kan ?, mang nata yang bilang, kehidupan ini tak mungkin yang lurus-lurus saja, pasti harus ada kejahatan, harus ada kedzoliman. Agar orang-orang soleh itu ditempa dengan berbagai halang rintang.

Mang Nata :
Bibi benar, coba saja bibi perhatikan keindahan diantara si pintar dan si bodoh. Siapa diantara meraka yang paling unggul, maka bisa saja ternyata si bodohlah yang memperlihatkan keikhlasan dalam menjalani hidupnya.

Semakin sedikit ia mengerti, semakin sedikit ia memahami, maka samakin sedikit resiko tanggungjawab yang akan dia pikul. Tetapi akan halnya orang pintar. Segudang ilmu pengetahuan dan pengertian yang ia dapatkan, tetapi tak bisa membuat dirinya  selamat dalam kesolehan.

(Cerita Mang Nata)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun