Mohon tunggu...
Abu Ga
Abu Ga Mohon Tunggu... lainnya -

take it easy, make it simple and life is beautiful

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kabar Gembira bagi Penderita Hipertensi, Diabetes Mellitus dan Cholesterol

25 Juli 2011   12:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:23 1964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1311598039945555399

Tiga serangkai begitu kalangan kedokteran melukiskan gangguan hipertensi, diabetes mellitus dan kadar kolesterol dalam tubuh yang melebihi batas normal. Ketiganya ibarat fenomena gunung es yang hanya nampak puncaknya saja padahal kalau ditelusuri akan mengungkap kelainan-kelainan yang lain dalam tubuh. Kadar kolesterol dalam tubuh yg melebihi normal terutama perbandingan kolesterol jahat (LDL - Low Density Lipoprotein) dan kolesterol baik (HDL-High-Density Lipoprotein) yang jomplang diyakini akan menyembabkan penyempitan atau sumbatan pembuluh darah pembuluh darah.  Penyempitan darah (arterosclerosis) bisa menyebabkan tekanan darah tinggi kemudian stroke dan sumbatan pada pembululuh jantung (blockage of blood flow) adalah terhentinya supply oksigen ke jantung yang bisa menyebabkan matinya jaringan jantung (ischemia) dan kematian mendadak. Diabates Mellitus juga demikian. Awalnya penyakit ini ditegakkan dengan kadar gula dalam darah yang tinggi terdeteksi tetapi kalau dibiarkan tanpa pengobatan dan diet yang sesuai maka akan banyak organ yang terserang. Matinya jaringan mata, jaringan syaraf dan ginjal sering menjadi komplikasi yang menakutkan bagi pasien ini. Kelainan pada ginjal bisa mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh dan hipertensi. Orang yang menderita hipertensi, kolesterol dan DM seperti tervonis hidupnya. Minum obat yang teratur, diet yang ketat, olah gerak tubuh serta keseimbangan jiwa adalah menjadi keharusan hidup sehari-hari samapi ajal menjemput. Baik si kaya maupun si miskin pasti bete kalau sudah terserang penyakit ini. Bagi si kaya dengan banyak pantangan makanan yang tentu saja 'enak-enak' menjadikan sisa hidupnya menjadi pengiler sejati. Ini yang membuat frustasi karena untuk apa hidup kalau ini dilarang itu dilarang. Capek deh........! Bagi si miskin membeli obat dan mengikuti pola hidup sehat lebih membuatnya frustasi. Sikap frustasi inilah yang mempercepat parahnya keadaan. Apa sih yang ditakutkan? Kematian. Bukan hanya penderita trilogi penyakit tersebut yang takut mati tetapi setiap manusia pada hakikatnya takut mati. Kalaupun tidak takut mati karena secara iman dan belief sudah siap paling tidak ingin hidup lebih lama lagi.Kematian bukan saja menakutkan bagi penderita tetapi bagi keluarag yang takut akan kehilangan orang-orang yang dicintai. Seringkali orang yang meras tervonis dan dekat dengan kematian ketika dokter memberitahu penyakit yang dideritanya. Sejak itu juga proses kematian sedang dimulai. Inilah yang keliru karena proses kematian manusia dimulai sejak kelahirannya di dunia. Setiap hari yang dilalui adalah menuju kematian. Proses kematian normal seperti yang digambarkan oleh Elizabeth Kubler-Ross pertama- tama adalah penolakan (denial), kemudian marah (anger), tawar menawar (bargaining), depri dan menerima (acceptance) kematian sebagai sesuatu keharusan. Lalu apa kabar gembiranya? Menurut survey yang dilakukan oleh Lembaga Suka Iseng (LSI) keluarga dan orang-orang yang ditinggal mati karena penyakit jantung dan DM merasa bangga dan terhormat. Ini gara stigma sakit jantung dan gula darah adalah penyakit orang - orang kaya. Tingkat kebanggan masih di atas penyakit kanker dan overdosis apalagi jika kehilangan orang-orang terdekatnya karena maling jemuran terus dihakimi massa, selingkuh dibacok oleh pasangan legalnya, hakim bunuh diri karena ketahuan menerima suap, koruptor yang bunuh diri karena malu (ada nggak ya.......?) penegek hukum yang pura-pura sakit kemudian meninggal beneran karena tersangkut kasus hukum, mati ketabrak ojek sepeda, mati di atas tubuh selingkuhan, mati terkena penyakit mencret-mencret, mati digidit kucing atau tikus, mati karena terlindas rombong bakso, mati terlindas kereta apai karena mengikuti terapi rel, mati karena minum-minuman oplosan alias murahan, dsb. Sungguh terlalu..............! Jadi tidak perlu terlalu dicemaskan penyakit tersebut. Karena kecemasan akan membuat penyakit bertambah parah. Bersabar dan bersyukur adalah kuncinya. Kalaupun mati akan terhormat dan keluarga yang ditinggalkan akan merasa bangga. Ada pendapat sebagai manusia hanya kelahiran yang kita tidak bisa memilih. Hari lahir kita ada di tangan orang tua kita dan dokter kandungan. Mau lahir tanggal 1-1-11, 11-1-11, 2-2-2, 22-2-22, 3-3-33, 4-4-44, 05-05-05, dst terserah kesepakatan orang tau kita kapan membuatnya dan dokter kandungan kapan mengeluarkannya. Meskipun dalam perjalanan tidak selalu mulus, namun anggap saja itu pembenaran pepatah 'manusia merencanakan dan Tuhan yang menentukan". Namanya juga usaha. Jodoh kita masih bisa tawar-tawar atau menentukan sendiri, rejeki kita bisa berikhtiar demikian juga kematian. Mau mati cara santun atau digebokin massa sepenuhnya terserah perilaku kita. Ibaratnya siapa menanam akan menuai. Kalau menanam jagung ya tidak mungkin memanen labu. Kalau ingin membuktikan pergilah ke terminal dan ambil tas tangan perempuan secara paksa lalu lakukan jurus lariiiii....................!, jangan lari ke pos polisi. Pastikan ada massa di belakang anda yang mengejar dan siap menggebukin. Kalau tidak ada ulangi dari awal atau lakukan di tempat lain. Maka 99,9% rencana mati dengan cara dihakimi massa akan terlaksana. Sedangkan 0,01 % mati di rumah sakit. (Maaf jangan tiru adegan ini kecuali bagi profesional) Maaf kalau anda salah masuk dan baca. Jangan dipaksakan ketawa kalau emang pelit ketawa. Ketawa itu sehat lho....! Salam rehat dulu dari hiruk pikuk Nazarisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun