Mohon tunggu...
Abu HumairahAnNatariy
Abu HumairahAnNatariy Mohon Tunggu... Guru - Taqwa kepada Allah adalah yang utama

tujuan hidup adalah berdakwah kepada manusia agar menyambah Tuhan yang Esa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tauhid Itu Budi Pekerti

3 Juni 2021   11:17 Diperbarui: 3 Juni 2021   11:35 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PGI merupakan singkatan dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia yang dulunya bernama DGI. Sebenarnya, persekutuan ini sudah di bentuk atau sudah ada sejak awal kemerdekaan Negara Indoesia namun keberadaannya baru tampak beberapa tahun ini. Di dalam alasan dibentuknya PGI ini adalah perwujudan kerinduan umat Kristen di Indonesia untuk mempersatukan kembali Gereja sabagai tubuh Kristus yang terpecah-pecah, atau singkatnya mewujudkan Gereja Kristen yang esa di Indonesia.

Beberapa hari yang lalu dunia pendidikan Indonesia dikejutkan dengan munculnya pernyataan yang dinilai menimbulkan keresahan bagi umat Islam pada khususnya, yakni permintaan PGI kepada Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas agar mengkaji ulang penjelasan buku pelajaran agama Islam tentang Injil yang disampaikan melalui surat yang dikirim oleh Sekum PGI beserta copy pdf buku tersebut.

Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom mengungkapkan bahwa buku pelajaran agama Islam ini tidak perlu disikapi berlebihan dan menggugat isinya karena itu memang pelajaran agama Islam, karena bukan tugas dari pendeta untuk menggugat ajaran agama lain. Ujarnya itu yang dikutip oleh detik.com. Dalam ungkapannya ini mungkin kita umat Muslim setuju dengan apa yang disampaikan, karena makna toleransi yang kita yakini seperti yang diungkapkan Ketum PGI di atas. Dan buku yang dimaksud adalah buku pelajaran 'Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti' untuk Kelas XI SMA, terbitan Kemdikbud tahun 2017.

Namun, Ketum PGI ini menambahkan bahwa ia berharap agar pelajaran agama yang bersifat ajaran Akidah atau keyakinan tidak diajarkan di sekolah-sekolah karena ia beranggapan bahwa itu mengakibatkan segregasi dan permusuhan, dan lebih mengutamakan ajaran tentang budi pekerti atau yang kita sebut dengan akhlak. Dalam hal ini tentu kita sebagai umat muslim tidak setuju atas ungkapan tersebut secara syara'.

Secara syara' maksudnya adalah dalam ajaran agama Islam tidak bias dipisahkan antara ajaran Tauhid atau akidah dengan akhlak atau budi pekerti karena hal itu merupakan satu-kesatuan. Akhlak itu sendiri merupakan perwujudan atau pengamalan dari ajaran Tauhid itu sendiri, jika akidah atau Tauhid seseorang itu bagus maka otomatis akhlak atau budi pekerti seseorang tersebut pun akan bagus dan baik pula. Wallahu a'lam.

Demikian tanggapan yang bisa kami sampaikan, bila ada tutur kata yang kurang berkenan atau menyinggung salah satu pihak maka dengan sadar kami memohon maaf. Dan bila ada nilai-nilai positif yang dapat dari tulisan ini maka itulah ilmu yang bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun