Mohon tunggu...
ABSANIA NESSA PUTRI MAHARANY
ABSANIA NESSA PUTRI MAHARANY Mohon Tunggu... Mahasiswi UINSA

Mahasiswi UINSA

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Plastik bukan Sampah Biasa: Inovasi Le Minerale dalam Ekonomi Sirkular

5 Mei 2025   05:46 Diperbarui: 5 Mei 2025   05:46 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dropbox oleh Le minerale 

Apa yang biasanya kalian lakukan kepada botol plastik bekas air mineral kalian, dibuang? atau dibakar? Tapi gimana jadinya jika botol-botol plastik itu justru memiliki kesempatan "hidup" kedua, dengan menjadi bahan baku fashion atau bahkan kembali ke rak toko dengan bentuk lain? Le minerale adalah salah satu contoh nyata bagaimana ide ini diterapkan di Indonesia yang tentunya hal ini memiliki dampak baik pada pengembangan ekonomi sirkular di Indonesia. 

Apa sih ekonomi sirkular?

Ekonomi sirkular merupakan konsep ekonomi yang mengusung pola "pakai kembali-perbaiki-daur ulang" untuk menanggulangi sampah masyarakat, hal ini bertujuan untuk memutus siklus limbah dan menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan, dimana setiap produk dirancang untuk hidup lebih lama atau digunakan kembali dengan bentuk yang lain. 

Le Minerale merupakan salah satu merk minuman air mineral yang sudah merealisasikan konsep ekonomi sirkular. Untuk mengurangi limbah sampah plastik mereka. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Le Minerale menjalankan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) yang bertujuan untuk membangun sistem daur ulang botol plastik yang tertutup (closed-loop system). Berikut beberapa langkah-langkah yang dilakukan Le minerale:

  • Pengumpulan kembali botol plastik bekas dari seluruh titik di Indonesia, dengan menyediakan dropbox pembuangan sampah botol plastik bekas. 
  • Pengolahan di fasilitas daur ulang modern. 
  • Kolaborasi dengan industri kreatif, seperti industri fashion.

dengan kegiatan-kegiatan tersebut lebih dari 35.000 ton botol PET (Polyethylene Terephthalate) berhasil dikumpulan dan didaur ulang, dan banyak diataranya diolah menjadi bahan baku untuk produk kreatif, seperti baju.

Hal-hal ini seringkali dianggap remeh oleh masyarakat Indonesia, padahal Indonesia merupakan dalah satu penyumbang terbesar untuk sampah plastik laut di dunia, dengan terbatasnya sistem daur ulang yang menyebabkan sebagian besar botl plastik bekas berakhir di TPA atau tebuang ke sungai dan laut. Inisiatif oleh Le minerale membuktikan bahwa pelaku industri bisa menjadi solusi, bukan hanya penyumbang limbah atau masalah. Keuntungan yang dapat dihasilkan dari kegiatan daur ulang adalah, peningkatan kesadaran konsumen, munculnya banyak lapangan pekerjaan, serta peningkatan industri ekonomi kreatif.

Hasil daur ulang di Industri fashion
Hasil daur ulang di Industri fashion

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun