Mohon tunggu...
William Dahl
William Dahl Mohon Tunggu... lainnya -

William Dahl Rusian 02-12-1966

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Beauty of Palestine (William Dahl)

16 Januari 2012   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:49 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sungguh saya tidak percaya dengan apa yang saya alami di palestina.Ketika bangunan-bangunan kecil disana dibombardir oleh tentara zionis , saya masih mendengar lantunan ayat suci Alqur'an dari salah satu rumah warga disana.Awalnya saya pikir suara wanita itu berasal dari sebuah radio yang ditinggal pergi oleh pemiliknya karena serangan udara yang datang tiba-tiba itu.Saya semakin yakin , karena serangan udara israel yang membabi buta itu seperti tidak merubah intonasi suara wanita itu.Sangat mustahil bagi saya jika serangan mematikan itu sama sekali tidak menimbulkan kepanikan bagi sang maestro yang hanya duduk santai sambil membaca ayat-ayat suci ditengah beberapa misil serta roket-roket neraka yang menghantam bangunan dimana ia seperti akan mengundang malaikat maut disana.

Tetapi sungguh perkiraan saya meleset , setelah saya coba mencuri jarak menghindar dari serangan udara yang mulai diperkecil intensitasnya dan mendekati sebuah bangunan dimana suara itu berasal saya benar-benar melihat seorang wanita setengah baya sedang duduk dengan Alqur'an di pangkuannya.

"Ini gila".gumamku dalam hati

Saya coba mendekati wanita itu , ia duduk persis di depan pintu masuk rumahnya yang nyaris roboh.Tiba-tiba beberapa jet tempur Israel kembali bergemuruh diatas udara.Saya benar-benar panik , tetapi melihat wanita itu hanya duduk tanpa menghiraukan kedatangan pasukan dajjal yang kembali memborbardir bangunannya saya seperti berada pada perang psikologis yang benar-benar menusuk hati terdalam saya.

"Apa kau bagian dari mereka ? jika bukan , untuk apa kau takut .. sesungguhnya mereka(Israel) sedang mengobarkan api dimana mereka yang akan menjadi kayu bakarnya kelak".

Mendengar kata-kata itu , saya hanya mampu diam tanpa sepatah katapun entah itu dari spontanitas atau dari reaksi sadar saya atas situasi pada saat itu.Saat itu bau mesiu benar-benar menusuk tenggorokan saya , saya hanya duduk diam menatap wanita itu.Ia melanutkan bacaannya... saya pun terbuai .. benar-benar terbuai , tidak perduli ajal akan menjemput , saya benar-benar menikmati lantunan ayat-ayat suci itu.Percayalah pada saat itu , tak satupun peluru mereka yang sampai pada kami , padahal sebuah lapak yang berada hanya 5 meter jaraknya dari kami porak-poranda dihantam peluru serta roket-roket israel.Kondisi saat itu benar-benar seperti adegan dalam film Hollywood bahkan jika memang itu adlah adegan dalam film aksi mungkin kami akan menjadi aktor dan aktris yang akan dikenang sampai hari kiamat nanti.Saya seperti menyatu dengan lantunan ayat suci itu.Itu sangat menyejukkan jiwa saya , dan mati bukanlah sesuatu yang membuat saya lemah , saya benar-benar merasa kuat.

Hampir 20 menit berselang , kondisi disana mulai berangsur membaik namun suasana kondusif di palestina , bisa jadi kondisi berbahaya jika kita berada di new york atau london.Setiap saat serangan bisa saja datang tiba-tiba tanpa ada peringatan terlebih dahulu.Saya berlari kecil menuju kearah wanita itu .Saya berusaha mengajaknya ketempat yang lebih aman tetapi wanita itu hanya tersenyum kecil sambil berkata.

"Ketahuilah , tidak ada tempat yang paling aman dipalestina.Setiap jalan dikota suci ini bagaikan kuburan bagi kami , saya pernah diajak rombongan saudara-saudara saya menuju tepi barat untuk berlindung pada mesir tetapi ditengah perjalanan kami tetap menjadi mangsa bagi kendaraan-kendaraan tempur israel.Dan ketahuilah dari semua rombongan hanya saya yang masih hidup saat ini , apakah itu pertanda ajal saya ditangguhkan ? saya rasa tidak , Allah Swt telah menggariskan semuanya.Mati atau tidak kami telah berserah diri pada-Nya.Dalam keindahan kami benar-benar berbahagia , tetapi mereka(Israel) memandang tawa kami sebagai ancaman hingga kematian kami adalah pahala bagi mereka.Dan ketahuilah tidak ada tempat yang lebih aman dipalestina selain dirumahmu , di istanahmu dengan kitab suci yang senantiasa membawamu dalam kedamaian"

Saya hanya bisa tersenyum kecil , saya benar-benar yakin wanita itu telah berada dalam perlindungan Illahi dan apapun yang terjadi padanya adalah sebuah anugerah karena ia telah menjadi seorang yang benar-benar beruntung .. seorang ahli surga.

Beberapa kendaraan terlihat melintas , diantara kendaraan itu langsung berhenti tepat di hadapan saya.

"Liputan selesai , ayo segera tinggalkan tempat ini".teriak Jhony , seorang kawan saya di Reuters

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun