Setiap hari, setiap kali saya melintasi jalan raya antara rumah saya ke pusat kota, selalu ditemukan kucing mati ditabrak. Tidak hanya mati, tetapi badan kucing tersebut pun rata dengan aspal setelah bertubi-tubi dilindas oleh kendaraan bermotor, terutama mobil dan truk yang melintasi jalan. Sungguh tragis dan sungguh malang kucing tersebut. Saya sendiri hampir menangis apabila menemukan seekor kucing ditabrak dan loncat-loncat kesakitan.
Saya sebagai pecinta alam dan binatang, terutama kucing, pernah melihat dengan mata saya sendiri dimana seekor kucing ditabrak seseorang dengan sepeda motor yang berada sekitar 3 sampai 4 meter di depan saya. Kucing itu berjingkrak kesakitan dan terus ditabrak lagi oleh kendaraan-kendaraan lainnya. Kucing itu pun mati. Tak ada yang meminggirkan jasadnya. Kepalanya hancur, sedangkan seluruh tulang badannya patah. Saya langsung berhenti dan menepikan kucing itu. Tidak ada tanah yang bisa digali untuk menguburkannya. Saya pun hanya bisa meletakkannya di atas trotoar yang ditumbuhi rumput. Kasihan sekali kucing itu.
Tulisan ini sebenarnya saya buat bukan untuk menceritakan pengalaman ataupun pamer dengan jiwa penyayang binatang yang saya miliki, melainkan untuk menyadarkan setiap orang, setiap manusia, terutama yang masih memiliki “hati nurani” agar kiranya lebih peduli dengan semua makhuk ciptaan Tuhan. Bukan hanya kita, manusia, yang patut hidup di dunia ini, hewan, tumbuhan, juga patut. Bahkan seharusnya kita harus melindungi mereka, karena memang Allah SWT menciptakan kita dengan akal, untuk salah satunya yaitu melindungi mereka.
Contoh di atas yang saya berikan hanyalah sebagian kecil dari realitas ketidakpedulian atau bahkan ketidakberanggapan manusia akan makhluk sekitar. Bahkan tidak sedikit orang dengan sengaja membunuh hewan, yang ironisnya sebabnya hanya karena hewan tersebut telah berbuat sesuatu yang dianggap merugikan. Contoh, lagi-lagi atas seekor kucing, pernah seseorang membunuh kucing dengan cara mencampakkannya ke sungai hidup-hidup setelah kucing tersebut mencuri ikan orang tersebut. Sungguh kejam dan terkutuk! Ada juga orang makan ikan atau ayam, kemudian banyak sisa-sisa tulang atau duri, ada kucing mengemis meminta, tapi orang tersebut tak menghiraukan kucing tersebut, malah mengusirnya. Terbiukti bahwa orang-orang seperti ini tidak punya yang namanya rasa kemanusiaan. Perlu dicatat disini bahwa rasa kemanusiaan jangan terlalu sempit diartikan!! Rasa kemanusiaan bukan hanya diaplikasikan ke sesama manusia, tapi juga ke semua makhluk di dunia ini!! Bahkan di sinilah sebenarnya esensida daripada rasa kemanusiaan itu. Jika kita sudah peduli dengan makhluk sekitar, kita pasti peduli dengan sesama manusia!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI