Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"Iqro", Latar Belakang Pendidikan Islam

23 Agustus 2018   17:24 Diperbarui: 23 Agustus 2018   17:47 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyoroti asal usul pendidikan Islam haruslah disertai dengan pemahaman tentang motivasi yang melekat pada proses belajar yang dilakukan kaum Muslimin sepanjang sejarah dengan penekanan pada periode awal.

Terdapat kaitan erat antara aktivitas belajar dan motivasi utamanya, karena Islam merupakan agama yang menempatkan ilmu pengetahuan pada status yang sangat istimewa. Allah akan meninggikan derajat mereka yang beriman di antara kaum Muslimin dan mereka yang berilmu (QS,58: 11) (h. 5). 

Merupakan bukti signifikan bahwa wahyu pertama yang diterima oleh Nabi saw. dimulai dengan perintah ilahiah, yaitu "bacalah" (iqra') (QS,96: 1-5). Ayat berikutnya menegaskan bahwa dengan pena (al-qalam) Allah mengajar manusia mengenai bagaimana dan apa yang belum diketahui.

Ayat ini menunjukkan arti penting membaca sebagai suatu aktivitas intelektual dan menulis yang dilambangkan dengan al-qalam, dalam proses belajar mengajar secara luas. Wahyu Nabi adalah pembebasan dan pencerdasan umat: liberating dan civilizing. 

Ajaran iqra' adalah suatu seruan pencerahan intelektual yang telah terbukti dalam sejarah mampu mengubah peradaban manusia dari masa kegelapan moral-intelektual dan membawanya pada peradaban tinggi di bawah petunjuk Ilahi.

Bagi kebanyakan kaum Muslimin Al-Qur'an itu sendiri tidak hanya merupakan buku panduan atau petunjuk, tetapi juga sebuah seruan mencari ilmu pengetahuan. Kata ya'qilun dan ya'lamun yang berarti memikirkan dan memiliki ilmu pengetahuan misalnya, demikian banyak terdapat di dalam Al-Qur'an.

Kata 'aql dalam berbagai bentuknya bisa ditemukan paling tidak 49 kali di dalam Al-Qur'an, sementara 'ilm lebih dari 450 kali. Perhitungan ini didasarkan atas variasi akar kata dari keduanya, dan bagaimanapun juga semuanya berasal dari dua akar kata tersebut (h. 31-33).

Dalam Islam, mereka yang tekun mencari ilmu lebih dihargai daripada mereka yang beribadah sepanjang waktu. Kelebihan ahli ilmu (al-'alim) dibanding dengan ahli ibadah (al-'abid) adalah seperti kelebihan Muhammad atas seorang Muslim yang paling lemah. Di kalangan kaum Muslim, hadits ini demikian populer hingga mereka memandang bahwa mencari ilmu merupakan bagian integral dari ibadah.

Nilai keutamaan dari pengetahuan berikut penyebarannya tidak pernah diragukan. Nabi menjamin bahwa yang berjuang dalam rangka menuntut ilmu akan diberi banyak kemudahan oleh Tuhan menuju surga. Motivasi religius ini juga bisa ditemukan dalam tradisi rihlah (mengembara). 

Tradisi utama yang disebut dengan ar-rihlah fi thalab al-ilmi (pengembaraan dalam rangka mencari ilmu) atau dalam istilah modern disebut the spirit of inquiry merupakan bukti sedemikian besarnya rasa keingintahuan di kalangan para ulama. Bagaimanapun rihlah tidak pernah bisa dipisahkan dari framework tulisan ini, yakni mencari ilmu yang didorong oleh nilai-nilai religius.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun