Mohon tunggu...
abi nabih
abi nabih Mohon Tunggu... -

aktivis th 90an

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cak Imin dan Konstruksi Hubungan Agama-Negara

16 Maret 2018   09:21 Diperbarui: 16 Maret 2018   09:57 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: TIM JOIN PUSAT

Sebagaimana sejarah hubungan agama dan Negara di belahan bumi ini begitu dinamis, untuk tidak menyebut sangat panas. Lihat sejarah hubungan agama-negara di Afganistan, Iran, Pakistan, Mesir, dan belahan dunia Arab lain, selalu melahirkan perpecahan yang berdarah. Bahkan perkembangan hari ini, Syuriah dan Yaman masih bergolak, perang saudara atasnama agama dan Negara.

Indonesia adalah Negara terbesar muslim di dunia, tetapi pergulatan hubungan agama-negara sudah selesai dan final dengan Pancasila dan UUD'1945.

Nah apa hubungan ini semua dengan Cak Imin?

Cak Imin adalah sosok pemimpin yang mewarisi  darah dan pemikiran hubungan agama-negara ini melalui buyutnya KH. Bisri Samsuri (salah satu pendiri NU dan bangsa ini). Jadi Cak Imin salah satu pewaris sah negeri ini, yang selayaknya menjadi pemimpin Indonesia ke depan.

Sejauh kesaksian saya sebagai yuniornya di Jogja, sejak dasawarsa 1980-an, dimana kekuasaan Orde Baru sedang berada di puncak keotoritariannya, Cak Imin bersama barisan aktivis NU muda di Jogja melakukan kajian-kajian dan geraka-gerakan startegis yang membangun kesadaran kritis atas praktik demokrasi di Indonesia.

Mulai isu-isu kemiskinan structural, reinterpretasi aswaja (basis ideologis umat Indonesia), dan penguatan civil society, menjadi bahasan sehari-hari bersama seluruh aktiivis di jogja saat itu. Sehingga munculnya glombang gerakan di Jogja sejak era 1980-an hingga 1990-an,

CAK Imin adalah salah satu peletak dasar aktivisme mahasiswa dan santri pada umumnya. Cak Imin yang punya basis pengetahuan pesantren kuat berpadu dengan pemikiran-pemikiran progresif dari ranah pemikiran teori-teori social modern, lahirlah wujud pemikiran yang kokoh tentang bagaimana membangun bangsa ini menuju baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur, gemah ripah loh jinawe, dan demokratis-tranformatif.

Latar belakang pengalaman dan pemikiran yang seperti inilah yang dibutuhkan oleh bangsa ini saat ini, di tengah gempuran ideology-ideologi transnasional (asing) yang bercorak radikalis, a-historis, dan berpotensi merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan itu semua ada dalam diri Cak Imin.

Jadi harap diingat, menghanntarkan Cak Imin menuju singgasana pemimpin negeri ini adalah "jihad fi sabilillah" yang dilandasi keimanan kuat dan tujuan kemashlatan bangsa.

Selamat berjuang sahabat JOIN!!!!

KORNAS JOIN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun