Mohon tunggu...
abi nabih
abi nabih Mohon Tunggu... -

aktivis th 90an

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fatin Jangan Tiru Agnes

5 Juli 2013   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:59 2141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Gak ada yang membantah kehebatan Agnes dalam bernyanyi dan ngedance. kemampuan vocal agnes pun terus diasah hingga mampu bernyanyi dg lengkingan tinggi. intelektualitasnya juga matang, sehingga kalau dia ingin "go internasional" mungkin sudah sepantasnya. tetapi yang paling gak menarik dari agnes adalah agnes harus "menghilangkan" keindonesiaannya agar bisa menjadi apa yang diimpikannya "go internasional". lihat saja cara berpakaian saat perform, sama sekali gak pantas dan tampak sekali hanya karena keinginan disukai publik amerika yg (mungkin) suka dengan penampilan sensual (cenderung seronok). jadi bisa dibilang, demi eksis di internasional (amerika) dia harus mengorbankan karakter keindonesiaannya. menurut saya, inilah fase agnes pada apa yang saya sebut dengan "pengkhianatan diri". bahkan melihat ini saya kadang justru merasa "kasihan" pada agnes yang menjadi "budak" dari keinginannya "go internasional".

sementara fatin adalah penyanyi baru yang bersuara unik dan justru tampak lebih memikat karena penampilannya yang berjilbab. berjilbab bagi fatin adalah proses berbudaya, dimana seperti dikisahkannya sendiri, dia memulai berjilbab atas kesadaran sendiri sewaktu masih SMP. fase fatin memilih berjilbab inilah fase berbudaya, saat dia menemukan makna baru dalam hidupnya yang harus berjilbab. dan TERNYATA, pilihan berjilbabnya inilah yg juga menambah daya tarik fatin dalam ajang XFACTOR kemarin dan hingga kini. Jilbab justru mengajarinya untuk hidup lebih bersahaja, apa adanya dan selalu tampil sopan di publik. dan lebih penting lagi, berjilbab ternyata tidak membuat fatin kehilangan keremajaannya yang ceria, alay dan gaul. sehingga ketika perform dengan jilbabnya dan bernyanyi lagu2 barat atau lagu pop Indonesia tidak kehilangan ruh lagunya, bahkan semacam memberi warna baru dalam membawakan lagu2 tersebut. makanya wartawan Perancis yang melihat fatin sangat heran. mereka seperti ingin bilang "kok ada ya, penyanyi berjilbab tapi sama sekali tak kesan eksklusif Islamnya dan keren nyanyinya"?. dan fatin yang bernyanyi dengan jilbabnya ini ternyata juga punya makna lain, yakni sebagai fenomena budaya, sebagaimana diulas Prof. Bambang Pranowo. Fatin sendiri pasti tidak menyangka penampilannya punya makna yang sangat besar bagi kehidupan sosial budaya.

sementara itu, fatin sebagai penyanyi, pasti juga punya impian untuk "go internasional". apa sih makna "go internasional" bagi seorang penyanyi? ya, mungkin sederhananya, "go internasional" itu menunjukkan penerimaan masyarakat dunia terhadap karya-karyanya dan bahwa si penyanyi merasa diterima oleh publik dunia. tetapi pertanyaannya? apakah "go internasional" itu harus berpenampilan sensual sebagaimana dilakukan agnes yang meniru penyanyi2 amerika yang selalu spt itu? saya kira kok tidak. penyanyi internasional itu harus berpenaampilan sensual itu adalah pandangan yang dibentuk oleh budaya (constructed mind). itu hanya image yg diciptakan. jadi kalau pandangan seperti itu diikuti, maka si penyanyi akan kehilangan maknanya bagi kebudayaan. makanya saya bilang, "Fatin jangan tiru Agnes".

menjadi penyanyi besar tidak harus "go internasional". sebut saja iwan fals, ebiet g.ade, vina panduwinata, nicky astria, koes plus, titik puspa dll adalah sederet penyanyi legend yang dimiliki dan dicintai publik Indonesia tanpa punya ambisi "go internasional". Rossa dan Fatin adalah penyanyi yang punya potensi menjadi legend nantinya. jadi, fatin "say that you love me, but please don't go".

Fatin jadilah penyanyi yang terus berkarya dan mencintai penggemarnya, insyaallah kamu juga akan dicintai penggemarmu. jadi penyanyi "just go on" bernyanyi menghibur masyarakat, tidak perlu berambisi "go internasional" jika harus menghilangkan karaktermu seperti sekarang. jika kelak takdirmu memang harus go internasional, ingat tulisan ini "jangan mengubah karaktermu".

salam jari kelingking.....foyaah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun