"Mari kalian semuanya lihat, kapal jadi batu. Coba kalian semua ingat, tujuh meriam ada di sana, di ujung Kampung Tengah-Tengah Indah".
Sepenggal lirik lagu di atas yang berjudul "Tanjung Meriam" merupakan untaian fakta masyarakat Desa Tengah-Tengah, di Ambon yang sampai saat ini masih mempercayai cerita misteri Tanjung Meriam yang penuh kisah horornya.
Ya, berada di ujung Desa Tengah-Tengah berbatasan dengan Desa Tial. Tanjung Meriam menurut cerita rakyat masyarakat setempat merupakan tempat bekas tenggelamnya kapal perang Tentara Jepang pada 1943 di perairan Teluk Baguala Ambon.
Kapal Tentara Jepang ini kemudian terdampar hingga ke semenanjung Desa Tengah-Tengah. Tak ada nyawa yang ditemukan ketika itu, hanya bongkahan kapal yang mulai tenggelam ke dasar laut beserta puing-puingnya.
Kapal Jepang itu ditemukan memiliki 7 buah meriam yang terbuat dari baja. 6 buah meriam sejak lama sudah diamankan masyarakat setempat, sementara tertinggal 1 buah yang konon katanya dijaga oleh seekor ular besar. Akhirnya masyarakat pun menamainya dengan nama Tanjung Meriam.
Selain itu, Tanjung Meriam dikatakan merupakan tempat paling angker ketika siang dan malam hari. Bila menggunakan motor atau mobil harap lampu panjang untuk dinyalakan. Begitu juga dengan bel klakson agar tak boleh didiamkan.
Jarak antara Tanjung Meriam dan Desa Tengah-Tengah terhitung 1 km. Sama halnya dengan Tanjung Meriam ke Desa Tial. Sepanjang jalan dari Tanjung Meriam menuju perkampungan hanya sunyi sepi tak ada rumah penduduk yang kalian temukan.
Daerah ini juga sudah banyak melahirkan peristiwa kecelakaan. Pernah mobil truk tentara jatuh ke dalam jurang di sekitar area situ. Ketika driver truk itu terbangun dari sadar, alhamdulilah ia masih diberikan keselamatan. Kemudian motor, mobil angkut, yang mengalami kecelakaan dengan peristiwa yang aneh-aneh.
Anehnya setelah diselidiki orangtua yang dimaksud dalam cerita introgasi tadi, ternyata tidak ditemukan di Desa Tengah-Tengah atau desa tetangga Tial.
Pernah juga, ada seorang tukan penjual bakso pentolan asal Jawa Timur yang menjadi korban di sekitar Tanjung Meriam.