By : Khusnul Abid
Science Communication
Menyongsong masa depan, demikian untaian kata yang pantas dihaturkan bagi sebagian kawan-kawan mahasisswa yang menempuh jenjang pendidikan. Melihat realita hari ini banyak sekali kesenjangan yang terjadi, ketika mahasiswa di anugerahi gelar agen perubahan ternyata terkadang salah digunakan. Arti sederhananya, keluh kesah yang diraskan mahasiswa hari tidak sebanding dengan perjuangan mahasiswa tempo dulu yang memang benar-benar berkiprah disebagian besar kanca bangsa ini.
Siklus perbandingan peradaban hari ini terkesan melekat pada modernisasi yang tak berujung. Sehingga kompleksitas dan peran mahasiswa lebih cenderung dalam manuver pragmatisme. Hal yang demikian ini harus segera dirubah melalui tataran gerakan mahasiswa, agar supaya sinergitas upaya mahasiswa bisa membawa dampak posisif dari segi kemajuan bangsa ini. Memang tidak sepatutnya arah gerakan dan upaya bangsa ini hanya terpaku pada pemerintah saja, namun peran pemuda bangsa ini sangat dibutuhkan.
alih-alih partai politik kini menyelimuti banyak kepentingan. Bahkan gabungan isu-isu mulai dimunculkan guna menciptakan sebuah kekuasan dalam suatu golongan. Melihat kondisi hari ini, kita tidak bisa menyalahkan banyak pihak, melainkan diri kita yang harus diperbaiki. Sehingga output yang dihasilkan akan lebih berkualitas untuk membangun sebuah kesejahteraan.
Negera Indonesia kaya akan alam, budaya, bahasa dan lain-lain. Ini merupakan sebuah anugerah terindah dari Tuhan yang harus disyukuri. Menyatukan idealisme tidaklah mudah, akan tetapi ketika semua itu disatukan dalam konteks Bhoneka Tunggal Ika maka yang terjadi adalah satu rasa dan satu hati. Betapa pun usaha Bung Karno dan kawan-kawan tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk menyatukan prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.sa