Mohon tunggu...
Khusnul Abid
Khusnul Abid Mohon Tunggu... -

Saat ini Menjadi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus menjadi Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Unitri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Satu Rasa

19 Februari 2014   00:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:42 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

By : Khusnul Abid

Science Communication

Menyongsong masa depan, demikian untaian kata yang pantas dihaturkan bagi sebagian kawan-kawan mahasisswa yang menempuh jenjang pendidikan. Melihat realita hari ini banyak sekali kesenjangan yang terjadi, ketika mahasiswa di anugerahi gelar agen perubahan ternyata terkadang salah digunakan. Arti sederhananya, keluh kesah yang diraskan mahasiswa hari tidak sebanding dengan perjuangan mahasiswa tempo dulu yang memang benar-benar berkiprah disebagian besar kanca bangsa ini.

Siklus perbandingan peradaban hari ini terkesan melekat pada modernisasi yang tak berujung. Sehingga kompleksitas dan peran mahasiswa lebih cenderung dalam manuver pragmatisme. Hal yang demikian ini harus segera dirubah melalui tataran gerakan mahasiswa, agar supaya sinergitas upaya mahasiswa bisa membawa dampak posisif dari segi kemajuan bangsa ini. Memang tidak sepatutnya arah gerakan dan upaya bangsa ini hanya terpaku pada pemerintah saja, namun peran pemuda bangsa ini sangat dibutuhkan.

alih-alih partai politik kini menyelimuti banyak kepentingan. Bahkan gabungan isu-isu mulai dimunculkan guna menciptakan sebuah kekuasan dalam suatu golongan. Melihat kondisi hari ini, kita tidak bisa menyalahkan banyak pihak, melainkan diri kita yang harus diperbaiki. Sehingga output yang dihasilkan akan lebih berkualitas untuk membangun sebuah kesejahteraan.

Negera Indonesia kaya akan alam, budaya, bahasa dan lain-lain. Ini merupakan sebuah anugerah terindah dari Tuhan yang harus disyukuri. Menyatukan idealisme tidaklah mudah, akan tetapi ketika semua itu disatukan dalam konteks Bhoneka Tunggal Ika maka yang terjadi adalah satu rasa dan satu hati. Betapa pun usaha Bung Karno dan kawan-kawan tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk menyatukan prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.sa


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun