Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desa Rangkat Itu Miniatur Indonesia

4 Agustus 2011   14:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah kapan tepatnya Saya gabung di Desa Rangkat. Yang pasti, Saya ‘diculik’ oleh si Dokter Gigi Teh Dewi Made dan ‘disekap’ di Desa Rangkat ini. ‘Teh Wee, Desa Rangkat itu apa?’ saat chating dengan Teh Wee, entah kapan itu. ‘Itu group Kompasioner Dek. Mau Teteh ajak gabung?’ owh, group nya orang-orang Kompasiana toh? ‘boleh, boleh Teh, boleh...’ dan ternyata di sana memang banyak nama-nama yang selama ini sudah saya kenal di Komapsiana.

Ternyata memang ada sesuatu dari banyak hal yang indah di sana. Saya melihat ‘Indonesia’ yang benar-benar ‘BHINEKA TUNGGAL IKA’ di desa Rangkat...

Bagaimana Ki Ade, Mas Hans, Teh Mom dan Saya sendiri yang tidak jarang menggunakan bahasa sunda, yang memang bahasa ibu. Atau mungkin minimalnya logat sunda selalu nongol di setiap status atau komen. Pun kadang-kadang Mba-mba lain dengan fasihnya menggunakan boso jowo kromo... Mba Langit Quen, Pak As, Mba Kembang, mas Bowo dan Rangkaters yang memang berasal dari daerah Jawa bagian tengah dan timur.

Saya yang sedikit tau tentang boso jowo, sunguh sangat terhibur dengan boso jowo mereka. Pun sebaliknya, mudah-mudahan, mereka pun merasa tidak jengah dengan basa ‘kabayan’ saya dan temen-temen dari tatar pasundan. BHINEKA TUNGAL IKA nya Desa Rangkat

Tidak hanya itu, saya pun sangat merindukan bahasa Makassar, Bahasa Bali, Bahasa Melayu dan bahasa-bahasa lainnya pun ikut muncul di kehangatan obrolan di Desa Rangkat ini. ke BHINEKA TUNGAL IKA an Desa Rangkat pun, nampak kental dengan Kopdar pertama di Jogya. Dengan segala tetek-bengek nya Jogya, bagaimanapun juga Jogya bagi saya adalah kampung yang mewakili segala budaya, suku yang ada di Indonesia

Berawal dari perkenalan bahasa ibu di desa Rangkat, sangat mungkin untuk bisa berlanjut ke daerah masing-masing. Sanes kitu? Eleh-eleuh.. Sayah mah seneng pisan, atueh da ge kalo sampai bisa main ke Makasar di ‘gaid’ sama Mba Asih.. main ke tanah Melayu di gaid sama Teh Uleng.. sunguh haturnuhun pisan sayah mah....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun