Mohon tunggu...
isabelle adriana lie
isabelle adriana lie Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMAN 3 Kabupaten Tangerang

introverted, artistic

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Pedang Mualang: Tarian yang Termakan Zaman

28 Februari 2024   13:20 Diperbarui: 28 Februari 2024   13:37 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isabelle Adriana Lie

12 IPS 4, SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG

        Provinsi Kalimantan Barat kaya akan kearifan lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi dan mencerminkan keunikan praktik budaya penduduknya. Beberapa contoh penting adalah kelompok etnis Dayak di Kalimantan Tengah, yang kearifan lokalnya meliputi sistem keagamaan, struktur kekerabatan, dan pengetahuan tradisional mengenai lingkungan alam. 

Demikian pula dengan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan yang memiliki ciri budaya khas yang terkait dengan gaya hidup mereka di tepi sungai. Pengaruh globalisasi terhadap kearifan lokal di Kalimantan Barat menimbulkan tantangan terhadap pelestarian kearifan lokal karena perubahan norma-norma masyarakat, tekanan ekonomi, dan meningkatnya paparan terhadap pengaruh eksternal.

        Misalnya, kelompok etnis Dayak menghadapi ancaman terhadap gaya hidup tradisional mereka karena pesatnya urbanisasi, penggundulan hutan, dan hilangnya pengetahuan leluhur. Upaya untuk mendokumentasikan dan mempromosikan kearifan lokal terus bermunculan di kalangan akademisi dan komunitas lokal itu sendiri. 

Dalam hal melestarikan budaya di tengah globalisasi dan modernisasi ini, Tari Pedang Mualang dari Kalimantan Barat menjadi salah satu contoh budaya yang terkena dampak.


Ancaman yang Dirasakan Tari Pedang Mualang

        Dalam segala hal, selalu ada sisi positif dan negatifnya. Begitu pula dalam hal globalisasi. Globalisasi mungkin dapat membawa budaya Indonesia ke kancah internasional dan menarik perhatian dari penduduk seluruh dunia. Namun efektivitas globalisasi terhadap Tari Pedang Mualang tidak langsung terlihat dalam sumber yang tersedia. 

Globalisasi biasanya mempengaruhi kultur dan seni tradisional melalui interaksi antar budaya, migrasi populasi, dan media massa. Namun, dari sumber-sumber yang ada, tidak menunjukkan secara langsung bagaimana globalisasi mempengaruhi tarian ini. Sumber menunjukkan, bahwa Tari Pedang Mualang mulai terancam punah karena tidak banyak lagi tua--tuanya yang menurunkan tarian ini kepada generasi muda. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor modern seperti popularitas kesenian baru, ketersediaan informasi yang luas, dan perubahan nilai budaya.

        Ketimbang merasakan dampak positif, Tari Pedang Mualang malah lebih banyak merasakan dampak negatif dari globalisasi. Tari Pedang Mualang adalah sebuah tradisi kesenian yang masih umum dilakukan oleh masyarakat Kalimantan Barat dalam rangka memeriahkan suatu upacara adat, maupun untuk menghibur warga. 

Akan tetapi, tari ini tidak begitu diperkenalkan pada masyarakat diluar daerah tersebut. Tarian ini menjadi sebuah tarian yang jarang di dengar dan diketahui oleh masyarakat luas, sebab telah tergeser oleh budaya-budaya dari luar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun