Mohon tunggu...
abee mini
abee mini Mohon Tunggu... -

biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malaysia, Kambing yang Ingin Disebut Anjing...

17 Agustus 2010   00:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:58 1737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia menegang. Malaysia balas menangkap tiga petugas pengawas perikanan Indonesia paska penangkapan tujuh nelayan Malaysia yang menangkap ikan melewati batas, sehingga masuk wilayah perairan Indonesia.

lalu apa tindakan Pemerintah kita terhadap Malaysia ? Mana ketegasan seorang PRESIDEN yang sudah seharusnya mampu mengambil sebuah keputusan yang dapat membuat Negara Indonesia memiliki wibawa. sikap "terlalu hati-hati" (sangat TAKUT) dalam mengambil keputusan terlihat jelas di raut wajah PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO yang mulai keriput (Maaf saya berkata langsung karena GEMAS dengan anda sebagai PEMIMPIN negara). sikap terlalu mengalah dan takut PRESIDEN atau bahkan TNI yang seharusnya menjaga wilayah TERITORIAL NKRI membuat GEREGETAN rakyat Indonesia.

Malaysia, Kambing yang ingin disebut dirinya Anjing, karena melihat mangsanya yang mudah di perdaya dalam segala situasi dan kondisi. Mudahnya mengambil wilayah NKRI bagi malaysia yang terbukti bisa memiliki Pulau Ligitan dan Sipadan nampaknya menjadi suatu kecanduan untuk menggerogoti NKRI sampai batas yang Pulau Terdalam sekalipun dan mungkin suatu saat bukan hanya pulau terluar. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah Surga Pendapatan bagi Negara Asing. Sementara, Indonesia hanya menggali kekayaan dari Rakyat yang jelas-jelas sudah Miskin. buktinya TKI adalah menjadi salah satu sumber Devisa terbesar di Indonesia, jelas Indonesia tak bisa mengolah kekayaan alam yang dimilikinya. Papua adalah Tambang Emas terbesar di dunia, itupun diolah Oleh negara Asing.

terlepas dari Kekayaan Alam. Indonesia tak mampu menjaga dengan baik NKRI, ketegangan terus terjadi antara Malaysia. tidak tanggung-tanggung mereka berani melepaskan rentetan Tembakan senjata mereka. Lalu bagaimana dengan INDONESIA ? seperti bagian dari lirik lagu kalau tidak salah dari FRANGKI "Hanya memandang hatinya luka....."

Mungkin Pemimpin kita hanya berpikir "Biarlah dan Sabar". Andai saja saya sebagai penulis adalah PRESIDEN, 1000% Malaysia UNDER ATTACK!!! mereka inginkan perang bukan kita yang menginginkan!!!

Selama ini hanya wacana dan Diplomasi saja yang diandalkan oleh pemerintah kita. percuma TNI dipersenjatai kalau mereka melepaskan peluru untuk berperang dikenakan sanksi, percuma TNI AL di fasilitasi Tank AMFIBI jika hanya untuk belajar BERENANG karena Tentaranya tidak bisa berenang, Percuma hubungan Diplomasi di utamakan kalau Malaysia masih bersikukuh dengan ingin memiliki sebagian wilayah NKRI, Percuma SUSILO BAMBANG YUDHOYONO terpilih menjadi PRESIDEN kalau berlidah KELU untuk sebuah KEPUTUSAN. terus terang saya kagum dengan SBY, itu DULU.... terus terang saya BANGGA dengan SBY, itu dulu.... sekarang saya tidak pikirkan anda lagi, yang saya pikirkan dimana saya akan tinggal kalau NKRI sudah tinggal DONGENG!!!!

Hari ini adalah Peringatan HUT RI yang ke-65 yang menyedihkan!!! andai Indonesia menyatakan PERANG sekalipun, saya yakin PRESIDEN kita hanya bisa bersembunyi di gudang ISTANA bukan tampil di garis depan. SELAMAT SBY, Anda berhasil membuat RAKYAT Geram terhadap sikap ANDA!!!!

Rakyat Indonesia Kita lihat apa yang akan dilakukan Seorang PEMIMPIN NEGARA INDONESIA, SUSILO BAMBANG YUHOYONO terhadap MALAYSIA? Beranikan Ia mengambil Sikap? atau pemberitaan ini akan hilang begitu saja, dan kemudian terdengar NKRI kini hanya sekedar DONGENG?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun