pilkada 2020. Rasa kagum didasarkan atas informasi yang bias, bukan dari informasi valid.
Kampanye politik manipulatif adalah kemampuan merekayasa dalam kampanye untuk membentuk, mengontrol, atau mengubah sikap kelompok lain dengan survei manipulatif. Kemampuan yang luar biasa dalam hal menipu masyarakat dengan "pendekatan manipulatif". Seseorang kandidat dijadikan figur luar biasa hebat dalam kampanye untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari sebagian besar masyarakat dalamDalam "pendekatan manipulatif", memang diperlukan agenda setting, rekayasa isu, dan peningkatan elektabilitas yang dimainkan oleh lembaga survei kemudian diekspos media massa. Kepribadian, kapasitas, dan kapabilitas individu tersebut bertindak dalam topeng. Tim kampanye secara sengaja untuk membentuk, mengontrol, atau mengubah sikap kelompok lain dengan hasil survei dan asumsi-asumsi pemujaan.
4. Kampanye Politik Propaganda
Kampanye politik propaganda adalah kampanye dengan strategi yang dapat ditempuh dengan “pendekatan intelijen”. Jika Pilkada adalah adu gagasan demi memberikan yang terbaik untuk rakyat, maka strategi pemenangannya penting untuk dicermati mencari kekurangan dan kelebihan kandidat. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah “pendekatan intelijen”.
Tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria propaganda dan relevansi informasi. Pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen. Sekalipun dasarnya fakta akurat dan informasi yang diverifikasi kerap disertai tekanan berupa elemen informasi dipropagandakan oleh tim kampanye.
5 Kampanye Politik Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
Kampanye Politik RSJ adalah kampanye untuk kemenangan dengan terjerumus ke dalam praktik politik uang (money politics). Namun ketika beberapa kandidat kalah mengalami gangguan jiwa sehingga masuk RSJ. "Pendekatan RSJ" telah dilansir dari antara, beberapa rumah sakit jiwa (RSJ) disiapkan untuk calon kepala daerah yang gagal.
Mereka terlalu berambisi namun masyarakat tidak percaya. Gagal dari arena kompetisi politik menuju arena kompetisi kenyataan menjadi gangguan jiwa berat seperti gila.
Gangguan jiwa berat sebagai cedera mental paling parah terjadi dalam konstelasi politik. Sebuah inisiatif para kandidat untuk memesan ruang rumah sakit jiwa (RSJ) agar mengetahui tempat terakhir kalah. Berat salam demokrasi hingga harus mengorbankan psikologis para calon pemimpin dalam pilkada 2020.