Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Risma Incar Kursi Anies, PKS dan Gelora Anggap Belum Layak Jadi Gubernur DKI

24 Januari 2021   12:22 Diperbarui: 24 Januari 2021   12:44 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar tribunnews.com

Menteri Sosial Tri Rismaharini yang akan maju di Pilgub DKI Jakarta 2022. Risma sudah mengincar kursi Anies Baswedan Namun, PKS dan Gelora masih menganggap belum layak jadi Gubernur DKI Jakarta.

Tiket menuju peluang itu sangat terbuka dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Namun warga Jakarta tidak akan menyambut dengan senang hati. Sebab, Jakarta adalah rumah bagi semua orang yang memiliki alasan logis. 

Pertanyaan orang seperti Risma layak memimpin Jakarta. Begitu juga PKS dan Gelora menjawab belum layak memimpin DKI Jakarta. Apa penyebabnya?

Itu karena dana bantuan sosial sebelum dari PDIP Juliari Batubara tersandung korupsi kemudian digantikan Tri Rismaharini. Masyarakat DKI Jakarta mendesak KPK dalami kasus korupsi Bansos meskipun mereka dituduh kadrun. Biar kadrun asal tidak korupsi hak wong cilik.

Alasan logis masyarakat DKI Jakarta tidak menyukai kementerian sosial karena sering minta anggaran bantuan pangan disunat dan yang baru ketahuan tahun 2020. Masyarakat miskin di Jakarta memang objek pencitraan Jokowi, Juliari batubara, sampai Risma.

Sejumlah kandidat calon kepala daerah yang berlatar belakang PDIP akan berguguran di Pilgub DKI Jakarta 2022. Masyarakat DKI Jakarta merasa sakit hati karena selama ini tidak menerima bantuan sosial namun sekalinya dapat anggaran disunat.

Sementara itu, hasil negatif muncul dari pencitraan Risma adalah settingan sehingga tidak begitu alami kedekatan Risma dengan warga asli DKI Jakarta. Paradigma apapun bisa dibeli termasuk pencitraan di masyarakat tapi suara dan kedaulatan demokrasi tidak bisa dibeli politisi.

Rasionalitas pemilih meningkat di Jakarta melihat buruknya raihan para kandidat kepala daerah berlatar belakang anggota PDIP dan Gerindra terjadi karena masyarakat semakin rasional dalam menghadapi ajang pemilihan umum dan memberantas korupsi di Pilgub DKI Jakarta 2022.

Masyarakat saat ini tidak lagi menganggap pemimpin berwibawa dan nasionalis serta mendukung pemberantasan korupsi hanya berasal dari kandidat berlatar belakang PDIP dan Gerindra. Hal itu membuat popularitas kandidat dari Anies Baswedan non-partai politik akan meningkat.

Anies Baswedan masih menjadi kecintaan warga DKI Jakarta meningkatkan efek psikologis kepada publik. Setidaknya tuduhan korupsi tidak benar-benar dilakukan Anies Baswedan. Anies memiliki reputasi bersih sebagai tokoh anti korupsi dari kalangan minoritas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun