Program B3W atau “Build Back Better” dari Amerika Serikat untuk menyaingi program OBOR atau “One Belt One Road” dari China. Secara ideologis, Indonesia bertumpu pada Pancasila asumsi yang agak mudah bahwa Indonesia saat ini berpeluang mengambil program B3W dan OBOR.
Program mereka memiliki kesamaan yakni infrastruktur untuk negara berkembang dengan mata uang mereka. Globalisasi mata uang yuan semakin kuat menjadi ancaman dollar AS sehingga China ingin Yuan mata uang internasional mengurangi ketergantungan dollar.
Indonesia bisa menawarkan pembangunan perekonomian halal dan infrastruktur pariwisata halal dalam program “HFO” atau Halal For Everyone dan “SES 6.0” atau Syariah Economic Society 6.0 dengan globalisasi mata uang rupiah sehingga negara Indonesia tidak bergantung kepada mata uang yuan dan dollar.
Selain kuadriliun rupiah yang dimobilisasi Indonesia dalam pembiayaan infrastruktur HFO dan SES 6.0 luar negeri melalui alat bilateral dan multilateral yang ada. Indonesia bekerja dengan DPR dan MPR untuk menambah perangkat pembiayaan pembangunan tatanan dunia baru.
Indonesia harus menghubungkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di tahun-tahun mendatang dengan negara berpenghasilan tinggi dengan perjanjian internasional dengan dasar HFO dan SES 6.0 dalam pemerataan ekonomi dunia dengan investasi modal syariah.