Rakyat Butuh Kerja, Bukan Diskon Tiket atau Makanan Gratis
Hari ini, negara sibuk bagi-bagi diskon tiket ferry, makanan bergizi gratis, sampai wacana penghapusan outsourcing. Semua itu tampak memikat dan berpihak pada rakyat. Tapi mari kita tanya pertanyaan paling mendasar:
Kenapa rakyat selalu perlu disubsidi?
Jawabannya sederhana:
Karena negara gagal menyediakan sistem ketenagakerjaan yang adil, aktif, dan berpihak.
Dan kegagalan itu dimulai dari satu hal:
Kementerian Ketenagakerjaan terlalu lemah.
Kemenaker Selama Ini Hanya Jadi Kementerian Catatan dan Pelatihan
Tidak punya kewenangan mengintervensi rekrutmen besar-besaran di BUMN.
Tidak bisa mengatur platform digital yang merekrut jutaan pengemudi dan kurir.
Tidak dilibatkan dalam skema stimulus atau pengembangan SDM nasional.
Balai Latihan Kerja (BLK) jadi proyek simbolik, bukan mesin produksi tenaga kerja terampil.
Padahal jika Kemenaker kuat, maka rakyat bisa bekerja, bukan sekadar menerima bantuan.