Seolah-olah jadi pemimpin itu cukup dengan membuat orang menangis atau tersentuh di media sosial. Padahal rakyat tak butuh air mata, mereka butuh air bersih. Rakyat tak butuh adegan menyeka peluh, mereka butuh layanan kesehatan yang layak.
Sherly Laos tak perlu menampilkan air mata. Ia tidak perlu marah-marah di depan kamera. Ia turun ke laut, membawa pesan lewat tindakan. Ketika banyak pemimpin hari ini sibuk berakting, Sherly menunjukkan bahwa aksi nyata bisa bicara lebih keras dari jutaan kata.
Menyelam ke dasar laut bukan hal sepele. Dibutuhkan keberanian, kontrol napas, dan keyakinan penuh. Apalagi tanpa alat bantu. Sherly memperlihatkan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang berani masuk ke wilayah gelap dan berisiko, bukan sekadar berjalan di permukaan yang aman.
Andai saja para pejabat di Senayan belajar menyelam seperti Sherly---bukan ke laut, tapi ke dalam hati nurani mereka sendiri---mungkin negeri ini akan jauh lebih jernih. Mereka akan tahu bahwa kekuasaan bukan untuk disombongkan, tapi untuk menyelami penderitaan rakyat, dan membawa mereka naik ke permukaan harapan.
Sherly Laos menyelam, namun ia tak tenggelam. Di Senayan, mereka tidak menyelam, tapi justru tenggelam---dalam euforia, dalam kepura-puraan, dan dalam kepentingan yang tak lagi berpihak pada rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI