Itu artinya kita  sudah diajarkan sejarah, bahwa akibat kasus aneksasi AS atas Irak, berbagai bentuk kerusakan telah menimpa negeri "Abu Nawas". Itu. Di samping jerit tangis kaum sipil dan darah manusia telah  mengagendakan sejarah "kejahatan melawan kemanusiaan" (crime againt humanity),  bumi dan ekologis Irak yang telah menunjukkan kemampuannya untuk mempertahankan jati diri bangsa lewat kekayaan minyak, akhirnya juga ikut hancur. Untuk memperbaikinya butuh waktu lama dan dana yang tidak sedikit.
Kasus itu menunjukkan kebenaran yang disampaikan reformis India di atas, bahwa tatkala keserakahan manusia dikedepankan atau disuperioritaskan, meski atas nama kedamaian dunia atau kepentingan politik keamanan dunia, sulit diharapkan sumberdaya yang tersimpan di perut bumi dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, atau setidak-tidaknya bumi dapat kehilangan keramahan dan jiwa karitasnya (kebaikan hatinya), karena telah disakiti dan dinodainya