Mohon tunggu...
Abdullah Faisal
Abdullah Faisal Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seniman Rumahan dan Pendengar Aspirasi

Mahasiswa FITK UIN Jakarta Acap belajar menghargai diri sendiri dengan berbagai orang dan literatur buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

6 Juli 2020   22:43 Diperbarui: 6 Juli 2020   22:46 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
colegiovitalbrazil.com.br

A. Pengertian Psikologi dan Pendidikan 

  • Pendidikan merupakan  suatu pembibingan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak yang dianggap belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Usaha pendidikan tersebut dapat terjadi di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, ataupun lingkungan masyarakat. Setiap anak memiliki potensi yang harus dikembangkan ke arah positif. Sebagai seorang pendidik selayaknya bisa memahami karakteristik dimiliki setiap anak didik karena memiliki kemampuan dalam pemahaman, kondisi fisik, mental, dan kebutuhan yang berbeda. Sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi permasalahan yang muncul dan dapat menghambat proses pembelajaran di kelas. Jadi seorang pendidik lebih mudah dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sedikit demi sedikit dan mengurangi hambatan yang terjadi sehingga tujuan pembelajaran pun tercapai.
  • Psikologi pendidikan sebagai salah satu cabang dari psikologi dan merupakan ilmu pengetahuan yang berbicara tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar-mengajar memiliki hubungan erat dalam ilmu mengajar. Dalam proses mengajar, para pendidik dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang materi yang diajarkan, dan juga menguasai berbagai mode dalam penyampaian agar apa yang disampaikan dapat mengerti dan mudah dipahami oleh anak didik. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ilmu jiwa pendidikan (psikologi pendidikan) merupakan suatu tuntutan bagi orang-orang yang bergelut dalam dunia pendidikan

Kata psikologi berasal dari bahasa inggris psychology yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa. Kata pychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiyah psikologi memang berarti ilmu jiwa.

Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuan dan para filosof sebagaimana disebutkan oleh Reber untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Namun ternyata tidak cocok, lantaran menurut para ilmuan dan filosof, psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada diluar kaidah keilmuan dan etika falsafi. Kaidah saintifik dan patokan etika filosofis ini tak dapat dibebankan begitu saja sebagai muatan psikologi.

Sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri pada tahun 1879 M, psikologi memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga kini (sekarang) masih tampak pengaruhnya. Dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa yang terpikir dan terasa oleh organ-organ biologis (jasmaniah). Sedangkan dalam filsafat, psikologi berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan. Karena kontak dengan berbagai disiplin itulah, maka timbul bermacam-macam defenisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti:

Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life);                       

 2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind);                                                

   3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior); dan lain-lain defenisi yang sangat bergantung pada sudut pandang yang mendefenisikannya

Istilah pendidikan berasal dari kata "didik", dengan memberinya awalan "pe" dan akhiran "kan", mengandung arti "perbuatan" (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yuanani, yaitu "paedagogie", yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan "education" yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering diterjemahkan dengan "Tarbiyah" yang berarti pendidikan

Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memeroleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengertian yang luas, pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan prilaku-prilaku manusia, juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan 

Ada banyak defenisi yang diutarakan para ahli terkait psikologi pendidikan, bahkan psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi, bukan psikologi itu sendiri. Di antara salah seorang ahli yang menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan adalah Arthur S. Reber (1988, seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City). Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut: (1) Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, (2) Pengembangan dan pembaharuan kurikulum, (3) Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, (4) Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif, (5) Penyelenggaraan pendidikan keguruan[1]. Sedangkan defenisi psikologi pendidikan secara lebih sederhana dan praktis, sebagaimana dikemukakan oleh Barlow (1985) dalam Muhibbin Syah adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses belajar-mengajar secara lebih efektif.  

Tekanan defenisi ini secara lahiriah hanya berkisar sekitar proses interaksi antar guru-siswa dalam kelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun