Mohon tunggu...
Abdullah Hasan
Abdullah Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bulutangkis, berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

tantangan dan peluang digitalisasi al-qur'an dan tafsir dalam era modern

10 April 2025   16:52 Diperbarui: 10 April 2025   16:51 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, dunia Islam dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang besar: digitalisasi Al-Qur'an dan tafsirnya. Bukan hanya sebagai bentuk adaptasi zaman, digitalisasi ini juga menjadi bagian dari ijtihad kontemporer untuk menghadirkan makna-makna ilahiah secara relevan dan mudah diakses.

Apa Itu Digitalisasi Tafsir Al-Qur'an?

Digitalisasi tafsir adalah proses pengalihan karya-karya tafsir klasik maupun kontemporer ke dalam format digital. Proses ini meliputi penyimpanan, penyebaran, hingga pengolahan data melalui berbagai platform seperti website, aplikasi mobile, hingga kanal media sosial. Tujuannya adalah membuat pemahaman terhadap Al-Qur'an menjadi lebih mudah diakses oleh umat Islam dari berbagai latar belakang dan generasi.

Peluang Digitalisasi

  1. Akses Pengetahuan Tanpa Batas
    Dengan platform seperti Quran.com, Al-Qur'an Kemenag, atau aplikasi seperti Ayat dan Tafsir Ibnu Katsir, umat Islam bisa mengakses tafsir dari berbagai ulama hanya dengan satu sentuhan jari. Ini menjembatani kesenjangan antara ulama dan umat.
  2. Pemanfaatan Teknologi AI dan NLP
    Teknologi kecerdasan buatan kini memungkinkan pencarian ayat dan tafsir berbasis kata kunci, tema, atau bahkan pertanyaan. Ini membantu pengguna memahami konteks Al-Qur'an sesuai kebutuhan spesifik.
  3. Pendidikan dan Dakwah yang Inklusif
    Digitalisasi membuka peluang dakwah yang lebih luas, termasuk melalui media sosial, podcast, YouTube, hingga TikTok. Konten-konten tafsir dapat dikemas dalam bentuk video singkat, infografis, atau audio yang ramah generasi muda.
  4. Pelestarian Karya Tafsir Klasik
    Banyak manuskrip tafsir klasik yang kini terdigitalisasi dan tersedia dalam format PDF atau e-book, sehingga tidak hanya mudah diakses tetapi juga lebih aman dari risiko kerusakan fisik.

Tantangan yang Harus Diatasi

  1. Validitas dan Otoritas Keilmuan
    Tidak semua tafsir digital melalui proses verifikasi akademik. Banyak konten tidak memiliki sumber jelas atau ditulis tanpa dasar ilmu yang kokoh. Ini bisa memicu kesalahpahaman dalam menafsirkan ayat.
  2. Fragmentasi dan Out-of-Context
    Salah satu risiko dari akses cepat adalah pengguna hanya membaca potongan tafsir tanpa memahami konteks menyeluruh. Tafsir yang seharusnya ditelaah secara mendalam menjadi tereduksi maknanya.
  3. Kesenjangan Digital
    Tidak semua umat Islam memiliki akses internet stabil atau kemampuan literasi digital yang memadai, terutama di daerah-daerah terpencil.
  4. Komersialisasi Konten Keagamaan
    Ada kekhawatiran bahwa konten-konten tafsir yang viral di media sosial lebih mementingkan popularitas dibanding keakuratan ilmiah.

Menuju Ekosistem Tafsir Digital yang Ideal

Agar digitalisasi tafsir Al-Qur'an benar-benar menjadi berkah, ada beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan:

  • Kolaborasi antara ulama, akademisi, dan pengembang teknologi.
  • Penyusunan standar validasi konten digital oleh lembaga keagamaan resmi.
  • Pengembangan platform open-source yang memungkinkan pengayaan konten secara kolektif dan terpercaya.
  • Edukasi literasi digital berbasis agama untuk umat, agar lebih kritis dalam memilih sumber.

Penutup

Digitalisasi tafsir Al-Qur'an bukan sekadar adaptasi teknologi, melainkan jalan baru untuk menghidupkan kembali semangat tadabbur dan ijtihad dalam memahami wahyu. Tantangan yang ada adalah peluang terselubung untuk memperkuat kualitas keislaman kita di era modern selama dilakukan dengan niat yang lurus, metodologi yang tepat, dan semangat kolaboratif.

Referensi

  1. M. Bayindir (2020). Digitization of the Quranic Exegesis: A New Era in Islamic Studies.
  2. Yusuf Zakaria (2024). Tantangan dan Peluang Digitalisasi Al-Qur'an dan Tafsir dalam Era Modern, Kompasiana.
  3. Munir, A. (2022). Digitalisasi Tafsir: Masa Depan Kajian Al-Qur'an di Era Disrupsi. Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
  4. Quran.com -- Platform Al-Qur'an digital multibahasa.
  5. Alquran.kemenag.go.id -- Website resmi Kemenag RI untuk Al-Qur'an digital dan tafsir.

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jis/article/view/11552 -- Artikel akademik tentang tafsir dan media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun